Share

BAB 103| Bersikap Jahat Terkadang Diperlukan

Saat aku masuk ke rumah, Javin dan Joana langsung menyambutku. Tatapan mereka terlihat begitu sedih melihatku berjalan memasuki rumah dengan langkah tertatih-tatih.

“Kakak ….” Joana berujar sendu.

Aku menatapnya lembut, dengan pelan tanganku menggapai puncak kepalanya. “Jo, maaf sudah meninggalkanmu beberapa hari ini. Bagaimana keadaanmu, apa kamu sudah makan malam?”

Joana menggelengkan kepalanya, ia menerjangku dengan pelukan erat. Air matanya menetes membasahi bahuku, aku mengelus kepalanya dengan senyuman tipis. “Apa yang kakak katakan? Seharusnya kakak mengkhawatirkan dirimu, bukan malah mengkhawatirkan orang lain!” lirihnya dengan penuh kekesalan.

“Bagiku, kamu dan Javin bukanlah orang lain. Wajar jika aku mengkhawatirkan kalian.”

Pelukan erat Joana belum juga terlepas, aku mengalihkan tatapanku ke arah Javin yang sedang menunduk. Bahunya sedikit bergetar, “Javin, ada apa?” tanyaku dengan lembut.

Tanpa menatap wajahku, ia berlalu begitu saja. Melihat sikap Javin, Joana mengurai p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status