Share

Kedua kalinya

Arini tak berhenti mengerjap. Dada bidang saka terlihat sungguh sempurna.

"Apa aku boleh memainkannya?" tanya Saka memegang tangan arini yang menutupi bukit kembar tersebut.

"Memainkan apa?"

Saka menyeringai melihat kepolosan arini yang tak tau akan apa yang ia maksud.

Perlahan, jemari tangannya mulai menyingkirkan tangan mulus arini.

Terlihat begitu indah dan mempesona melihat dua bukit kembar yang berada di hadapannya itu.

Arini tak berhenti mengerjapkan mata. Tegakkan salivanya mengalir begitu saja. Detakan jantungnya berdetak begitu kencang saat wajah saka berada tepat di atasnya.

Tubuhnya kembali meremang. Remasan tangan saka tertuju ke arah buah dada yang mengundang nafsu birahi tunangannya tersebut.

Aaahhhhhh

Saka tak menghiraukan rintihan dan desahan arini. Dengan mesra ia melumat puting susu yang menambah nafsu mereka berdua.

"Geliiiiiiiiii ...," rintih arini menjambak rambut saka dengan kuat.

Saka semakin menjadi. Jemari tangannya mulai membuka kancing hotpans yang di ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status