Kepala Jonathan bagaikan disiram air dingin. Segar sekali rasanya. Belum…, batinnya bersukacita. Berarti...akan, dong. Seulas senyum penuh harapan mulai tersungging di sudut bibirnya. Karin yang melihat pria itu tidak berkomentar apapun, langsung melanjutkan ceritanya.
“Pak Simon lalu menatap saya tajam sekali sampai saya merasa risih dan menunduk. Tak lama kemudian beliau berkata bahwa Pak Jon seorang pria yang baik. Bila sudah bercerai dengan Bu Theresia nanti, Pak Jon bebas dan berhak menjalin hubungan dengan wanita lain….”
Jonathan terkesiap mendengar penuturan gadis itu. Jadi…, batinnya terharu. Papa sudah menerima kenyataan bahwa aku menaruh hati pada Karin. Beliau tidak masalah jika setelah bercerai, aku melanjutkan hidupku….
&nb
“Kamu…kamu tertarik terjun ke bisnis properti?” tanya Jonathan terbata-bata. Mina langsung terpingkal-pingkal. “Jon, Jon…. Kamu kok kaget gitu. Memangnya aku nggak pantas ya berbisnis properti? Cocoknya cuma bisnis kecantikan aja?” tanya perempuan itu kenes. “Bu…bukan gitu, Min.” “Terus apa?” “Yah, selama ini kamu kan nggak pernah nyinggung-nyinggung soal properti. Jadi kupikir kamu nggak berminat sama sekali.” “Ya, abis kalian nggak pernah ajak aku bahas tentang itu, sih.” “Emang kamu ng
Lawan bicaranya menatap Karin tak percaya. Benarkah apa yang kudengar ini? batinnya kegirangan. Dengan mata berseri-seri dianggukkannya kepalanya. Gadis di depannya tersenyum tipis dan mulai membereskan barang-barangnya. Bosnya sendiri melangkah dengan ringan menuju ke dalam ruangan kerjanya. Dibereskannya mejanya. Lalu dia meninggalkan ruangan itu sambil menenteng tas kerja berwarna hitam. Begitulah, kedua insan yang sudah lama dimabuk asmara namun berusaha menahan perasaan selama berbulan-bulan itu akhirnya keluar dari ruko tiga lantai itu dan berpamitan pada office boy yang duduk menunggu di teras. Setelah keduanya masuk ke dalam mobil, Jonathan meraih tangan Karin yang duduk di sebelahnya. Diremas-remasnya jari-jemari lentik itu penuh perasaan. Sang gadis tersipu malu. Beberapa saat kemudian, mobil Sigra hi
Demikianlah, hubungan Jonathan dan Karin semakin dekat dari hari ke hari. Sang wanita sudah tak segan-segan memanggil kekasihnya dengan sebutan Mas Jon, sedangkan sang pria selalu berada di sisi gadis pujaannya ke mana pun dia pergi. Di luar kantor mereka sudah biasa bergandengan tangan ataupun saling merangkul. Ekspresi keduanya tampak begitu bahagia. Pada suatu hari Jonathan menemui Rosa di tempatnya bekerja sekarang, yaitu perusahaan garmen milik suaminya. Mantan sekretarisnya itu terkejut sekali dengan kedatangan pria yang diketahuinya sudah keluar dari perusahaan milik mertua dan membangun bisnis bersama sahabat-sahabatnya. “Waduh, saya merasa tersanjung dengan kedatangan seorang tamu terhormat di kantor yang sederhana ini,” selorohnya sambil menjabat tangan Jonathan. Senyum ramah tersungging di wajahnya. “Apa kaba
Pasangan suami-istri itu tak saling menyapa. Sang suami bahkan berpura-pura tak melihat wanita yang selama seputluh tahun menjalani rumah tangga bersamanya. Saat proses mediasi dilakukan, dia dengan tegas menolak bersatu kembali dengan Theresia dengan alasan sudah tidak ada kecocokkan. Sang istri yang merasa gengsi juga menyatakan hal yang sama.Sidang pun ditunda hingga waktu yang akan ditentukan kemudian. Sang penggugat menghela napas lega. Setidaknya sidang pertama sudah kulalui dengan baik, ucapnya bersyukur dalam hati. Dia lalu berbicara pelan dengan pengacaranya supaya tidak terdengar oleh Theresia dan kuasa hukumnya.Sang tergugat yang secara diam-diam memperhatikan suaminya sejak tadi mendadak hatinya jadi terbakar melihat kedekatan laki-laki itu dengan pengacaranya. Jangan-jangan mereka mempunyai hubungan lebih dar
“Aku mau pergi menemui pengacara bernama Lusia itu, Pa,” kata Theresia tiba-tiba. Ayahnya kaget mendengarnya. “Buat apa kau menemuinya, Nak? Kalau ada masalah, biar pengacaramu saja yang berhadapan dengan orang itu,” nasihat Simon sabar. Dia sampai mengelus-elus dadanya sendiri. Mau berbuat ulah apalagi anakku ini? pikirnya letih.“Pengacara yang Papa pilihkan untuk There nggak bagus kerjanya Kurang tanggap dan cekatan. Malah si Lusia itu kelihatan lebih cerdas.”“Ini kan cuma kasus perceraian biasa, Nak. Juga tidak ada harta gono-gini dan perebutan hak asuh anak. Pakai pengacara biasa saja sudah cukup. Seandainya kamu bisa kooperatif sedikit saja, kasusmu ini akan cepat selesai. Mengertilah, There. Papa ini sudah tua. Kenapa tidak kau biarkan papamu ini menjalani masa tua dengan te
Paras Mila pucat seketika. Perasaannya hampa, seakan-akan kehilangan separuh jiwanya. Sementara itu Theresia yang shock spontan berteriak-teriak histeris memohon-mohon pada dokter agar menyelamatkan ayahnya. Air matanya jatuh bercucuran. Betapa dirinya merasa sangat bersalah. Gara-gara dia berkeras menemui pengacara Jonathan, ayahnya sampai murka, memukulinya, dan mengalami serangan jantung. Entah bagaimana dia dapat menebus dosa pada satu-satunya orang tuanya yang masih hidup ini.Mendengar teriakan-teriakan anak tirinya, Mila seketika tersadar. Dipeluknya Theresia dan ditenangkannya dengan kata-kata yang menghibur. Sementara itu dokter berkata bahwa Simon akan dipindahkan ke ruangan ICU. Keluarga pasien dapat menjenguknya di sana.“Terima kasih banyak, Dok,” jawab Mila pilu. Sang dokter menga
Beberapa saat kemudian terlontarlah berita duka dari mulut laki-laki itu. Karin amat terkejut mendengarnya. “Kasihan sekali,” cetusnya turut berduka. Meskipun dia baru sekali bertatap muka dengan Simon Hidayat dan langsung di-PHK oleh orang tua itu, namun dalam hatinya tak sedikit pun tersimpan perasaan dendam. Jonathan sudah bercerita bahwa sang ayah mertua rupanya mencium gelagat tak biasa dari hubungan menantunya dengan Karin.“Bukankah Pak Simon dulu sudah pernah melakukan operasi bypass jantung, Mas? Menurut Tante Rosa, beliau dirawat dengan baik oleh istri barunya. Kenapa sampai bisa terkena serangan lagi? Apakah ada kejadian luar biasa yang memicunya?” tanya gadis itu penasaran.Sang kekasih lalu menceritakan tentang asal-muasal kejadian naas tersebut. Bahwa Theresia semula bermaksud
“Kurasa nggak masalah,” timpal Jonathan. “There sekarang sudah agak berubah. Nggak seemosional dulu. Papa sudah menasihatinya menjelang akhir hayatnya. Kalau Mimin mau, dia bisa datang bersama Karin. Tapi jangan dipaksa lho, Bas. Nggak enak.” “I see. Dia pasti mau. Malah dia merasa sungkan sama kamu karena nggak datang. Sesama rekan bisnis, kan.” “Ok. Thanks, Bro.” “Your welcome.” Dan benar saja. Keesokkan harinya tampak Mina datang bersama Karin, Rosa, dan Bernard. “Turut berduka cita ya, There,” ucap Rosa seraya menyalami lalu memeluk Theresia yang sangat berduka. &nb