Share

Crash Melody 92

Setelah hampir setengah jam berlalu, Dania masih menangis. Bahkan dia tetap tak bisa menghetikan tangisnya saat Sisil sudah bangun dan berjalan menghampirinya.

“Dan, lo kenapa?” tanya Sisil.

Dania tak menjawab. Gadis itu masih sesengggukan.

Sisil lantas berjalan ke meja rias. Dia mengambil tissue yang ada di atas sana. Dia lalu menyodorkan tissue itu ke hadapan Dania.

Dania mengambil banyak sekali tissue lalu mengusap air mata berikut lendir yang keluar dari hidungnya.

“Thanks,” kata Dania.

“Lo kenapa?” tanya Sisil. Dia membungkuk, memperhatikan raut wajah Dania. Dari matanya yang bengkak dan hidungnya yang memerah, dia tahu kalau Dania sudah menangis sangat lama.

Dania masih tak menyahut. Dia mengambil napas dalam-dalam lalu mengembuskannya perlahan. Melihat itu, Sisil mengusap-usap pundak Dania. Gadis itu butuh tenang sulu sebelum bisa dia ajak bicara.

“Udah tenang?’” kata Sisil saat melihat tangis Dania mulai reda.

Dania mengangguk. Dia lalu mengeluarkan cairan dari hidungnya lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status