Share

Crash Melody 94

Dalam hitungan detik, Dania tertegun. Dia takjub melihat Zevan tertawa. Betapa tidak, selama hampir lima bulan dia bekerja dengan Evolution, baru sekali itu dia melihat Zevan tertawa selepas dan seringan itu. Selama ini, dia hanya melihat tampang angkuh dan songongnya Zevan saja.

***

Saat Endra berkata laki-laki itu akan datang menemuinya, Dania pikir dia berbohong. Dania pikir, Endra hanya ingin menenangkannya saja. Tapi ternyata laki-laki itu benar-benar menemuinya. Endra menunggunya tak jauh dari venue setelah konser Evolution selesai.

Mereka berdua sempat canggung saat Endra baru turun dari mobil. Dania merasa aneh, orang yang habis dia marahi dan nyaris dia benci berdiri di depan matanya hanya dalam jarak kurang dari satu meter.

Kecanggungan itu berakhir ketika Endra memulai obrolan. “Kamu udah makan?” tanyanya.

“Udah tadi sore sebelum konser,” jawab Dania.

“Kamu nggak laper lagi? Pesen makan yuk? Kita drive thru aja tapi. Entar kita makan di hotel,” kata Endra.

Dania hanya menga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status