Share

Luka Joya

31

Damar tak langsung mengajak Keyra ke rumah Yusuf. Pria itu membawa kekasih hatinya ke sebuah kafe di daerah itu. Lereng merapi yang teramat syahdu, menawarkan pemandangan yang masih asri, juga aroma rerumputan liar di sekitarnya membuat kisah pagi menjelang siang itu kian sempurna.

Keyra duduk di kursi yang terbuat dari kayu besar, bentuknya hanya serupa onggokan kayu utuh. Damar duduk di sebelahnya, menatap keindahan di depan mata. Keyra.

Mereka memesan kopi robusta dan camilan khas di kafe lereng merapi itu, pisang goreng dan roti bakar selai kacang. Karyawan kafe itu tampak ramah, sesekali mengajak Damar berbasa-basi ringan.

“Pak Damar tumben ke sini padahal bukan awal bulan?” Karyawati cantik yang mengenakan hijab itu bertanya. Senyumnya dibuat semanis mungkin.

Damar mengangguk, membantu karyawan perempuan tadi menurunkan kopi, meletakkannya di depan Keyra yang saat itu menatap cemburu.

“Kok akrab banget?” keyr

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status