Share

Gadis dengan masa lalu

32.

Malam yang sepi.

Rumah besar itu kian sunyi. Sepasang suami-istri  duduk di ruang tamunya, menatap kosong gelas teh yang tak lagi hangat. Keduanya menghela napas, sama-sama merasakan lelah dan rasa bersalah. Sementara Joya di kamarnya masih bersedih. Meski tak ada lagi air mata yang tumpah.

“Joya sudah mau makan, Yuk?” darmawan bertanya. Meski dia sudah tahu jawaban apa yang akan Rahayu berikan.

Rahayu menggeleng. wajahnya tak lagi berseri, penuh dengan kesedihan. “Mas tahu sesuatu tentang mereka, Kan?”

Darmawan mengangguk. “Kalau dipaksakan, Joya hanya akan menderita. Hidup dengan orang yang tidak mencintainya, sama saja menyuruhnya tersiksa di sisa hidupnya, Yuk. kamu sendiri tahu itu.”

Rahayu mengangguk. “Iya, Mas, kau tahu. Tapi kita harus bagaimana? Aku takut, nanti Joya akan tambah bersedih begitu Wangsa ke sini.”

Darmawan mengangguk, setuju dengan pendapat istrinya. &ldqu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Irvan Purwanto
koin nya gak bisa di kurangin gak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status