Share

Nurani yang Tak Mati

Hari-hari dihabiskan Damar dengan merenung di dalam kamar. Sibuk memikirkan Keyra dan Naina. Menolak makan dan minuman yang disajikan oleh Joya.

Rasa bersalahnya, rasa cinta dan sayangnya teramat besar. Rahayu yang semakin membaik kondisinya mulai sering mengunjungi Damar di kamar. Mengajaknya bicara dari hati, bercakap selayaknya ibu dan anak.

Malam itu, Rahayu datang lagi mengunjungi anak lelakinya. Damar duduk bersandar pada kepala ranjang. Tatapan matanya kosong tak terisi harapan.

Rahayu menyentuh tangan Damar, mengusapnya lembut. "Le, ibu sama ayah ndak maksa kamu menikahi Joya. Maafkan kami berdua karena sempat membuatmu tertekan. Hanya ibu minta satu hal sama kamu, Le, pikirkan baik-baik segala sesuatu. Jangan gegabah mengambil keputusan. Tanyakan hatimu, kemudian perjuangkan apa yang kamu yakini dengan sepenuh hati."

Rahayu menatap anak lelakinya yang masih diam seribu bahasa. Dia tak mengkh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status