Share

Amaliya Masih Hidup?

Mihran tetap berusaha membujuk Alia agar mau berbicara lagi dengannya. Di bawah derasnya hujan, Mihran tetap berdiri di depan kamar Alia hingga akhirnya Alia membuka tirai jendelanya.

"Alia, ayah mohon. Walaupun bunda udah nggak ada, Alia masih punya ayah. Alia nggak akan kesepian. Ayah akan selalu ada bersama Alia ...." ucap Mihran terisak.

"Enggak. Ayah udah punya tante Eliza. Sebentar lagi juga ayah akan sibuk dengan tante Eliza dan anaknya. Ini semua gara-gara ayah. Sejak ayah menikahi tante Eliza, bunda jadi sering nangis. Bunda pasti udah nggak kuat lagi, makanya bunda pergi. Bunda mati gara-gara ayah. Alia benci sama ayah ...." teriak Alia histeris menutup kembali tirainya.

Mihran pun terduduk lemah di tanah. Meratapi semua penyesalan yang sudah terlambat. Penyesalan yang tidak akan membuat istri yang begitu dicintainya kembali. Tidak akan membuat Alia memaafkannya.

"Bahkan sekarang anakku tidak mau memaafkan aku," lirih Mihran. Tangisnya pun pecah. Derasnya hujan pun tidak lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status