Share

Kembali Pulang

Keesokan harinya, Elena sudah diperbolehkan pulang. Saat kami sedang bersiap, dokter masuk ke ruangan untuk memberikan sedikit nasihat pada Elena.

"Untuk mengembalikan ingatan, stabilitas emosional sangatlah penting. Tetap di rumah akan membantumu untuk hal itu," ucap sang dokter.

"Baiklah," jawab Elena.

"Terima kasih," sahutku.

Sejurus kemudian, sang dokter pamit undur diri.

Elena manarik napas kasar. Dia mengotak atik ponselnya sedari tadi. Wajahnya cemberut. Dia tampak sangat gelisah. Berkali-kali seperti menelepon seseorang namun selalu kecewa yang didapatkan.

Sementara aku masih sibuk mengemas barang-barang untuk dibawa pulang.

"Hmmm.. kenapa gak diangkat-angkat," gumamnya mengeluh.

"Siapa?" tanyaku.

"Mama dan Papaku..." Elena berujar lirih.

Aku mengernyit sejenak sembari menghentikan kegiatanku mengemas barang.

"Bagaimana bisa mereka tidak datang menjengukku saat putri semata wayangnya sakit," ucap Elena, mengeluh dan kesal.

Aku masih terdiam, bingung ingin mengucapkan apa dan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status