Share

Part 100

"Aku tak mengerti. Bicaralah dengan jelas. Jangan membuatku takut seperti ini."

"Katakan saja," lirihku. "Apa yang bisa Paman lakukan untuk tetap membuatku bahagia."

"Apa saja. Kau ingin aku bagaimana?" manik matanya menatapku dengan liar, penuh ketakutan.

"Kalau begitu... ayo kita putus," ucapku dengan rasa sakit yang menusuk di ulu hati. Aku sampai menggigit bibir bawah sambil menahan tangis dan isakan.

"Apa yang kau katakan?" matanya mulai tampak berkaca-kaca. "Aku tidak sedang berulang tahun. Jadi jangan coba-coba untuk mengerjaiku. Dan cara ini sangat tidak lucu. Aku tak suka."

"Tapi hal itu yang membuatku bahagia, Paman. Bebaskanlah aku, dan anggaplah aku seperti keponakan Paman yang lain."

"Kau bicara apa?" suaranya mulai meninggi, sambil mengguncang bahuku. Terlihat marah.

"Hubungan ini, sangat sulit untuk aku jalani, Paman," dustaku.

"Kenapa?" suaranya kembali terdengar seperti berbisik.

"Aku ... hanya menganggap Paman, sebagai Pamanku saja."

"Bohong!" dia kembali emosi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status