Share

Part 101

"Kau tidak bilang akan ada adegan pemukulan seperti ini," keluhnya sambil memegangi dadanya bekas tendangan tadi. Seorang perawat tersenyum sambil membersihkan luka di wajahnya.

Aku membawa Andar ke klinik terdekat yang tidak jauh dari daerah rumahku. Untuk saat ini, tak mungkin lagi rasanya aku mengobati luka itu sendiri dengan kedua tanganku, seperti yang aku lakukan dulu terhadap luka-luka di wajah Paman.

Selain masih menjaga perasaannya, tentu saja aku tak ingin berada dalam kondisi saling berdekatan dengan Andar. Ataukah dari dulu, perasaanku terhadap Paman memang sudah ada? Hingga mudah saja bagiku tuk merasa nyaman setiap berada di dekatnya.

"Siapa suruh kau datang?" ketusku, seolah tak memikirkan rasa sakitnya.

"Kau tiba-tiba saja menelpon dan bilang ingin kembali berpacaran. Kau pikir aku bisa tenang?"

"Omong kosong!" tegasku.

Pria yang wajahnya kini sudah babak belur itu mengela nafas sambil merasakan kesakitan di dadanya.

"Sudah kubilang, hubungan kalian tak akan perna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status