Share

Part 21

Aku sampai di rumah tak sampai jam sepuluh malam. Itu karena kebijakan baru Hana agar cafe lebih cepat tutup. Kini pukul sembilan tepat, kami sudah harus selesai berbenah dan menutup pintu.

"Kau sudah gilakah, Bos? Dalam waktu dua jam, mungkin kita masih bisa menghasilkan setidaknya dua juta lagi," protesku.

"Memangnya kau punya saham di sini?" Hana terlihat santai menanggapinya.

"Ini bisnismu. Apa kau tidak sayang?"

"Tentu saja sayang. Tapi aku lebih sayang padamu, keponakanku." Dia memberikan kecupan di udara dengan memajukan bibirnya yang menjungkit karena kawat gigi, menuju ke arahku.

Cih. Menjijikkan. Ini pasti ada hubungannya dengan Paman. Ada hubungan apa rupanya diantara mereka, sampai-sampai Hana mengabulkan keinginan Paman.

"Aku hanya tidak tega melihat Ayah kau tak tidur-tidur menantikan anak gadisnya pulang larut malam."

"Benarkah? Kau tidak sedang terpengaruh dengan ucapan Paman Harun, kan?"

"Entahlah. Dia hanya bilang kalau aku tidur dibawah jam sepuluh malam, maka ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
siti akbar
mungkin gak yg nabrak ayah tuh andar?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status