Share

Part 26

Hari hampir malam, saat kudengar bunyi ponsel berdering. Ada nama Dara di sana. Tumben sekali dia menghubungiku. Aku yang masih kesal malas meladeni dan memilih mengabaikannya. Tak lama bunyi notifikasi pesan whatsapp terdengar.

[Ini Ibu]. tertulis di sana. Dara pasti sudah mengadukan apa yang terjadi. Dan Ibu pasti menghubungi hanya untuk memarahiku. Belum sempat kubalas pesannya, ponselku kembali menyala.

"Ada apa, Bu?" jawabku malas.

"Dari mana kau mendapatkan uang untuk membeli motor baru dan tinggal di rumah mewah seperti itu?" desak Ibu tanpa berbasa-basi.

"Menurut Ibu?"

"Jangan main-main, Sarah. Apa Ayahmu menjualmu?"

"Cukup, Bu. Berhenti ikut campur urusan keluarga kami!" Aku menutup percakapan dan meletakkan ponsel secara asal.

Bagaimana mungkin Ibu sampai berpikiran seperti itu. Mungkin Dara hanya iri dan mengatakan yang tidak-tidak kepadanya. Tapi tetap saja dia tidak berhak mengatakan semua itu, setelah sebelumnya memutuskan untuk tak lagi menjadi anak Ayah.

Benda pip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
paman wajahnya merah karena km rangkul Sarah kenapa km gak peka. untuk ayah benar tinggalkan ibu dan anakmu . bahagiakan lah diri sendiri biar cepat sembuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status