Share

Bab 112. David Oxley

Jack memperhatikan perubahan ekspresi kakeknya saat melihat foto dua pria di ponselnya. Ada ekspresi marah, lalu berubah sedih.

“Kakek mengenal mereka?” tanya Jack. Dia jelas sangat penasaran dengan rahasia pria tua di depannya ini.

Edward Hamilton menghela napas panjang dengan susah payah. Seperti menahan rasa sakit yang teramat sangat. Dan Jack bisa melihat, rasa sakit itu disebabkan oleh foto dua pria tadi.

Melihat kakeknya tak juga membuka mulut, Jack mendesak. “Kakek harus mengatakan yang sebenarnya. Agar tidak terjadi kesalah pahaman di sini. Apakah ini dendam lama atau---“

“Yah ... ini dendam lama.” Edward Hamilton mengangguk. Kembali pria tua itu menghela napas panjang, seakan sedang membuang beban berat di hatinya.

“Dulu ...dia sahabat baikku. Kami sudah dekat sejak kuliah. Lalu, berbisnis bersama, termasuk dalam mendirikan perusahaan pertama Hamilton. Dia sangat cerdas dan banyak membantu. Saat itu kepemilikan saham perusahaan dibagi dua antara kami. Tak ada yang memiliki le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status