Share

Bab 119. Mengejar Dante

Dua orang itu bergegas berdiri dan meninggalkan meja penuh makanan serta uang, pada pria gendut yang terlihat sangat senang.

“Memang rejeki tak akan kemana. Sungguh beruntung aku melihat pria itu tadi pagi. Siapa sangka bisa jadi rejeki di malam hari. Mari tetap buka mata lebar-lebar, Nuelo!” Pria itu memuji dirinya sendiri.

Tangannya dengan cekatan mengumpul uang yang menurut pria tadi adalah sisa uang di sakunya. Namun, itu jumlah yang sangat berarti bagi pria itu. Terlebih karena makanan di meja masih sangat banyak untuk mengisi perutnya malam ini.

Melintasi jalanan kota dengan motor di malam hari, jauh lebih menyenangkan. Udara panas yang menggigit di siang hari telah berubah lebih dingin dan anginnya sangat nyaman saat menerpa wajah. Tak lama, keduanya sudah tiba lagi di depan hotel tempat mereka memesan kamar. Keduanya naik ke lantai di mana kamar mereka berada.

Prajurit itu mengetuk pintu kamar Wolf, namun tak kunjung mendapat balasan. Mereka putuskan untuk kembali ke kamar rek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status