Share

Kritis

Alisha berusaha untuk berdiri, tetapi pandangannya seketika berkunang-kunang, membuatnya semakin tidak berdaya. Kini kebencian akan lelaki itu membuatnya bersumpah akan mengutuknya bila sampai berani menyentuhnya.

"Sakit, ya, sayang? Ayo, sini, biar kubantu." Lelaki ini menyentuh pundak kanan Alisha, tetapi perempuan itu dengan sisa tenaganya menepisnya. "Jangan jual mahallah."

"Pergi!" teriak Alisha. Suaranya serak.

"Tuh, kan, tambah parah. Sini!"

"Pergi kau!" teriaknya. Kini suara Alisha lantang. Entah datang darimana tenaga itu, ia dapat berteriak hingga terdengar sampai ke luar kantor.

"Loh, ada suara cewek?" Satpam baik ini sontak terkejut sambil melihat ke arah pintu kantor. Sejenak ia menatap tanah kemudian berkata, "Apa jangan-jangan..." Tanpa mau membuang waktu lagi, ia segera berlari ke dalam kantor untuk mencari Alisha.

"Ah, sial. Kenapa kamu gak mau diajak bersenang-senang, sih? Cuma sebentar. Setelah itu kita ke Rumah sakit." Ia mengepalkan tinju ke wajah Alisha. Walau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status