Share

Bab 100. Memilih Pergi

"Apa ini pakai bawa tas segala. Dari tadi Ibu perhatiin Akmal sibuk mondar-mandir ngangkat barang." Bu Siska menatap malas pada menantunya. "Kamu yang bujuk Akmal biar pergi dari sini?!"

"Bu, aku bukan anak kecil lagi. Sekarang pun sudah punya keluarga sendiri. Bukannya Ibu selalu maksa aku nikah? Setelah menikah, tentu punya rumah sendiri biar enak. Ada privasi, Zanna juga nggak sungkan kalau diam aja di kamar."

Akmal harus membela sang istri karena tahu bagaimana sifat ibunya. Jika hanya diam, maka dia tentu saja tidak layak disebut sebagai suami.

Bukan berarti Akmal ingin menjadi durhaka. Tidak. Dia hanya ingin melindungi istrinya tanpa harus menyakiti sang ibu. Namun, jika terdesak, maka lelaki itu tidak punya pilihan lain.

"Lihat adik kamu si Ricky. Dia betah tinggal di sini sama istrinya. Ya, kecuali sekarang karena mereka tinggal di rumah orang tua Nafiza lagi, gantian. Kalian ini malah mau pisah rumah. Mertua kamu nggak ada di Indonesia juga, 'kan?" Bu Desi mengerucutkan bibir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status