Share

31. Pura-pura

"Awas kau!" desis Dina yang masih bisa ku dengar, walaupun suaranya cukup pelan.

Aku melenggang pergi dengan senyum kemenangan. Meskipun Aku tak tahu seperti apa Zen sebenarnya, tapi saat Ia memelukku penuh rasa takut kehilangan seperti barusan, Aki menjadi cukup percaya diri. Aku mulai berharap ada masa depan untukku dan Zen.

"Huh, mikir apa sih?" rutukku seraya memukul pelan kepalaku sendiri. "Masih sekolah udah mikir yang aneh-aneh," ucapku tanpa sadar.

"Aneh apanya?" tanya Ibu mengagetkanku.

Sejenak Aku merasa linglung dan salah arah. Namun, setelah kupandangi setiap sudut ruangan, Aku baru menyadari bahwa Aku baru saja tiba di dapur.

"Apanya yang aneh?" tanya Ibu sekali lagi. Mungkin, karena Aku tak langsung menjawab pertanyaannya tadi.

"Ah, aneh. Itu, Bu. Aku tiba-tiba menikah, jadi merasa aneh," kilahku beralasan. Tentu saja Aku tak mau Ibu sampai tahu kalau Aku sudah menghardik anak perempuan kesayangannya. Bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status