Share

BAB 84 MALAM YANG PENUH WARNA

“Tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengetahui apa yang ada di pikiranmu saat ini,” gerutu Maureen.

Patrick tertawa dengan kencang membuat putra mereka melihat ke arahnya dan ikut tertawa juga.

“Lihat Maureen! Putra kita menjadi tertawa senang, karenanya,” ucap Patrick.

Ketiganya pun tertawa bersama. Baik Maureen, maupun Patrick tidak mau memperpanjang percakapan mereka tadi, karena hanya akan membuat keduanya bertengkar saja.

Mereka mulai menikmati makan malam dengan tenang, tanpa ada yang membuka suara. Maureen membiarkan putranya belajar menyendok makannya sendiri.

Setelah selesai makan Patrick berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangan kannnya kepada Maureen.

Ia mengecup punggung tangan Istrinya, dengan netra menatap Maureen. “Nyonya, maukah kau berdansa denganku?”

Maureen menyunggingkan senyum tipis dengan mata yang berbinar senang. Diterimany ajakan Patrick untuk berdansa.

Patrick melihat ke arah Putranya, yang menatap dengan senyum di wajah. “Kamu duduk di situ menjadi an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status