Dinar mentap semua makanan dimeja, dia sadar itu sangat enak dan dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, karena dia juga sangat lapar dari tadi malam cuma makan satu buah apel saja. Dinar mulai makan dengn lahap tanpa memikirkan orang-orang yang tertegun melihatnya.
"dinar, makannya pelan-pelan saja nanti kakek marah,!" bisik raccel
Dinar merasa malu dan memelankan supannya, dan kakek pun melihat itu dan hanya tersenyum saja.
Selesai makan siang, kakek meletakkan sendoknya dan dia tampak serius menatap dinar yang sedang mengelap bibirnya.
"nak, kamu harus coba sesekali keluar dari lingkungan rumah, berjalan-jalanlah kekota, disana banyak hal yang baru kenapa kau harus mengurung diri saja ditempat ini,!" ucap kakek
"baiklah kakek nanti aku akan keluar bersama raccel" dinar menjawab dengan penuh kebingungan didalam hatinya.
"raccel, apa kamu mau menemani cucuku keluar?" tanya kakek
"tentu saja kek, apa yang tidak untuk tuan muda ini, masa mainnya hanya kekebun belakang saja" ucap raccel sambil tersenyum.
Kakek tersenyum dan muli berdiri meninggalkan tempat duduknya, sekarang hanya tinggal dinar dan raccel saja disana. Mereka akan memutuskan untuk pergi berjalan-jalan hari ini, dinar masih dengan semua kebingungannya hanya mengikuti saja, karena dia tidak tau sekarang ada dimana dan dengan siapa dia saat ini.
Mereka mulai menuju ke depan rumah, dan bertapa terkejutnya dinar, rumah ini berada diatas bukit dan disekelilingnya lautan yang sangat luas, dia terkagum-kagum melihat indahnya tempat itu, hanya rumah itu yang berada diatas dan banyak rumah lain dibawah sana.
"dinar coba liat sangat indah kan, aku sering kesana dan kamu juga akan kesana sekarang dan kamu akan menikmati banyak hal di kota" kata raccel sambil tersenym
"kamu benar, ini sangat indah" jawab dinar seperti terbius dan melupakan apa yang tadi menjadi fikirannya.
Mereka turun dengan mengendarai mobil yang dikendarai oleh seorang pria bertubuh sangat kekar dan sangar, dinar takjub melihat semua pemandangan disana, yang semua rumah terlihat sama dan dengan cat berwarna warni, jalan turun dari bukit itu dikelilingi dengan lampu yang sangat banyak dan indah, dinar berfikir betapa indahnya lampu ini jika malam. Dinar terbius dengan semua yang dilihatnya saat itu..
Akhirnya mereka turun dari mobil dan memutuskan akan berjalan mengelilingi kota kecil itu, karena mobil sebesar itu akan susah untuk memasukinya karena kota itu tidaklah besar.
Dinar dan raccel turun dari mobil dan semua orang terpana melihat mereka seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, ini pemandangan yang sangat indah mereka semua mekihat itu sangat kagum dengan dua orang yang keluar dari mobil itu, mereka semua menundukkan badan 90 derajat saat dinar dan raccel keluar. Begitu kagetnya dinar sampai tidak bisa berkata-kata dia hanya mengikuti raccel saja dan tersenyum sangat manis.
Mereka berjalan menuju satu restoran kecil yang menghadap kelaut,mereka duduk di dekat jendela, merasakan angin laut yang sangat sejuk dan dengan dikelilingi bunga anggrek yang indah.dinar dan raccel duduk disana. Raccel dengan keceriaannya dan keramahannya seperti biasa mulai memesan makanan yang ada dimenu yang dibawa pelayan. Pelayan itu hanya menunduk saja tidak berani menatap raccel secara langsung
"silahkan nona mau makan apa hari ini?" pelayan itu berkata lembut
"aku hari ini ingin makan makanan yang paling istimewa direstoran ini, karena hari ini tuan muda kita sudah mau ikut turun ke kota bersamaku" kata Raccel dengan senang
"baik nona, akan saya siapkan dengan cepat"jawab pelayan itu sambil membungkuk dan izin untuk meninggalkan mereka
Dinar yang dari tadi masih bingung ingin membuka pembicaraan dengn raccel tentang semua ini, menanyakan tentng semua yang membingungkan ini.
"Raccel, bolehkah aku bertanya banyak padamu?" dinar bertanya dengan serius
"apapun itu tuan muda" sambil tersenyum antusias tidak sabar menunggu pertanyaan itu.
"baik, kamu mungkin akan bingung dengn ceritaku, tapi ini sebenarnya yang akan aku tanya dan ceritakan kepadamu"
"ya tentu saja, aku akan menjawab semua yang kamu tanyakan, ini spesial hari ini saja karena kamu sudah mau keluar bersamaku" jawab raccel dengan tawa kecil yang imut
"apa kamu bisa memberitahuku ini sebenarnya tempat apa? "
"ini restoran paling terkenal dikota Ranland ini, dengan pemandangan sangat indah bukan?" kata raccel dengan senyumnya yang indah.
"aku ingin bercerita panjang kepadmu dan banyak pertanyaan yang harus kamu jawab" kata dinar dengan serius
Raccel duduk dengan meletakkan tangn diatas meja untuk mendengarkan cerita yang disampaikan dinar.
"maaf sebelumnya kalau aku banyak diam hari ini, ini karena aku kebingungan. Saat kita tadi dikebun belakang rumah sebelumnya aku tidak berada disana, sebelumnya aku berada diatas pohon apel yang aku panjat, tapi aku terpeleset dan terjatuh dan tiba-tiba saja aku terjatuh kererumputan tinggi dibelakang gedung tadi" dinar bercerita dengan serius.
Raccel terdiam, dan tampak kebingungan dengan apa yang dibicarakan dinar, tapi dia percaya dan ingin mendengar ceritanya lebih banyak, karena sebelumnya dinar tidak pernah berbohong kepadanya, dinar yang melihat raccel kebingungan langsung melanjutkan ceritanya.
"kamu pasti bingung dengan ceritaku, tapi inilah kenyataannya, aku tidak mengenalmu dan aku tidak mengenal tempat in, Aku sebenarnya bukan dari sini, tempatku dikota besar yang sangat megah, rumahku berada diujung kota yang sepi dan hanya kami yang tinggal disana, hanya berdua dengan ayahku saja, Tetapi, ayahku menghilang tadi malam dan aku berusaha mencarinya dan aku pergi ketempat dimana aku biasa menyendiri dan mengikuti kata hatiku dan mimpiku sebelumnya, Tapi tak disangka aku terpeleset tiba-tiba aku sudah Berada ditempat tadi, aku sangat bingung kenapa bisa seperti itu". Kata dinar dengan Wajah tertunduk
Raccel yang menatap bingung dari tadi terdiam saja dan hening tanpa jawaban apapun, dia mendengar cerita itu seakan tak percaya tetapi dia berfikir tidak mungkin dinar berbohong kepadanya.
"baiklah dinar, kau membuatku sangat bingung sekarang, tapi aku percaya dengan ceritamu, aku akan menceritkan semuanya padamu yang ada disini, kamu Dinardo Harsaw, kamu adalah cucu dari orang yang punya kekuasaan disini, kakek galileo harsaw beliau yang punya pulau Ranland ini. Dan kamu cucu satu-satunya yang tidak pernah keluar dari kawasan rumahmu, meski aku berkali-kali mengajakmu pergi" jawab Raccel
Dinar sangat antusias dengan cerita Raccel Dan menunggu cerita kelanjutan yang akan diceritakannya, namun 2 pelayan datang membawa hidangan untuk mereka yang menghentikan ceritanya sejenak
"maaf tuan dan nona ini pesanan anda" kata pelayan dengan sangat sopan
"Terimakasih," jawab raccel singkat. Karena tidak sabar untuk melanjutkan ceritanya. Pelayan itu menundukkan badan dan pergi dari mereka. Dinar yang melihat hidangan itu langsung takjub dan merasa sangat lapar, disana terhidang berbagai macam makanan laut, mulai dari kerang, lobster, ikan, abalon, gurita dan banyak lagi yang lainnya. Mereka mulai menyantap pelan sambil melanjutkan cerita yang tadi tertunda.
"aku, kuharap kamu mengenalku tadi tapi baik aku akan menceritakan tentangku juga, aku adalah cucu yang diangakat oleh kakek harsaw, aku yang selalu bersamamu selama ini, kita tumbuh ditempat yang sama tetapi aku tidak tau aku berasal darimana, kakek menemukanku terdampar dipantai sebelah barat sana saat umurku 6 tahun" ucap raccel dengan wajah agak sedih dan menunjuk ke bagian barat sana yang banyak ditumbuhi pohon kelapa
Dinar mulai mencerna semua yang diceritakan raccel, ternyata mereka cucu-cucu kakek harsaw sang pemilik pulau ini, pantas saja semua orang menyegani mereka dan menundukkan badan saat bertemu mereka. Rupanya dia cucu orang nomor 1 disini, dinar berfikir beruntungnya dia bisa terlempar dan datang kedunia yng jauh berbeda ini.
Dinar tidak menyangka dunianya benar-benar berubah dalam sesaat seperti yang dikatakan ibunya didalam mimpi tempo hari, tapi dinar teringat dengan ayahnya yang entah dimana. Dia selesai makan dan sangat kenyang, begitu juga dengan raccel, mereka akan menghabiskan waktu diluar hari ini, banyak tempat yang akan raccel tunjukkan kepada dinar. Merekapun beranjak kemeja kasir dan raccel membayar makanannya.Di menatap raccel dengan serius, baru sekarang dia sadar ternyata raccel sangat cantik, tubuh mungilnya dengan rambut ikal yang tergerai sangat nyaman untuk dilihat. Dinar tersipu malu sambil memandangi raccel, dia belum pernah berkomunikasi banyak dengan perempuan manapun didunia lamanya.Mereka beranjak pergi dari restoran itu, raccel berencana akan mengajaknya ketempat favoritnya, yaitu pantai dimana dia dulu ditemukan kakek harsaw, dia biasanya akan kesana jika dia merasa bosan dan tidak ada yang bisa diajak bicara.Raccel memang tidak mempunyai ba
Dinar masuk kerumah dan diruang pertama dia masuki itu adalah ruang keluarga dan ruang tamu disampingnya, dia berjalan perlahan tidak sama dengan raccel yang berjalan dengan sedikit berlari, kakek yang duduk disofa sangat senang melihat mereka akur hari ini."kemarilah nak, apakah kalian bersenang-senang?" tanya kakek pada mereka yang baru datang dan duduk disamping kakek"tentu saja kek, kami pergi makan enak dan bersantai dipantai dan bercerita banyak hal" jawab raccel dengam semangatKakeknya tersenyum dan melihat pada dinar"dinar, apa kamu senang hari ini, kakek bahagia melihat kamu pergi keluar hari ini biasanya kamu tidak akan mau kemana-mana" tanya kakek pada dinar, dinarpun tersenyum sangat manis dan melihat rasa sayang kakek harsaw kepada mereka berdua, tanpa membedakan satu dengan lainnya."tentu saja kek, aku senang dan bisa melihat banyak hal" jawab dinar dengan senyuaman termanisnya, dia berfikir sungguh beruntung dia masuk kerumah in
"Cip cip cip cip" suara burung sangat merdu membangunkan dinar, dia duduk dari tempat tidurnya dan membuka jendela. Betapa indahnya pemandangan perbukitan itu dengan ditumbuhi pepohonan. Dia membuka jendela dan menghirup udara segar itu. Tapi dia dikejutkan oleh suara ketokan pintu kamarnya, dinar teringat itu pasti raccel, ah ternyata dia telat bangun dan bergegas membuka pintu.Ternyta memang raccel yang datang dengan baju tidur hijau yang sangat cantik, bahkan dia lebih cantik dari kemarin siang saat mereka pergi turun ke kota."ayo buruan dinar, kita telat nih nanti kamu gak bisa melihatnya"Dinar bergegas dan menutup pintu kamarnya, dan pergi mengikuti raccel, dengan penasaran akhirnya dinar bertany juga."memangnya kita mau kemana?" tanya dinar kebingungan"kamu liat aja nanti, setelah itu baru kamu bilang terimakasih karena telah mengajakmu" jawab raccel dengan tertawa kecil.Mereka berjalan melewati kebun bunga mawar dibelakang
Raccel memasuki rumah dengan membawa benerapa tangkai bunga mawar, dan meletakkannya di vas bunga diatas lemari ruang keluarga yang luas, sungguh enak dipandang dan segar.Sedangkan dinar masuk kekamarnya untuk mandi dan kemudian sarapan pagi bersama. Dia perlahan menutup pintu kamar dan memandangi lama keluar jendela. Dia mulai nyaman dengan tempat ini dan mulai terbiasa dengan suasana disini. Dia lama berdiri disana, menatap jauh keluar jendela, melihat semua perbukitan dan padang rumput tinggi yang luas. Dia berniat untuk kembali kesana dimana tempat dia datang waktu itu.Mungkin dia akan pergi sendiri saja tanpa mengajak raccel, karena dia ingin berlama-lama disana. Mungkin ada petunjuk atau apapun disana.Dia bergegas mandi dan berjalan ke ruang makan untuk sarapan disana. Sudah ada kakek dan raccel juga didepan meja makan yang besar. Dan disitu hanya mereka bertiga yang duduk didepan meja yang sangat luas itu."pagi kakek, pagi raccel" s
Raccel yang sudah menyimpan rasa sedari lama sangat menikmati moment ini, mereka bercerita banyak hal dan raccel pun sangat mempercayai apa yang dikatan dinar."dinar, apa kita jalan-jalan ke kota saja ya?"tanya raccel "kita kepantai saja gimana?""ide bagus, ayo,!"Mereka beranjak pergi dari tempat itu dan memasuki mobil untuk pergi jalan-jalan lagi."raccel gimana kalau kita kepantai kemarin saja? Aku lebih nyaman disana" kata dinar"baiklah" raccel menjawab dengan singkatMobil yg d kendarai edward melaju dengan pelan agar mereka menikmati sepanjang perjalanan sebelum berhenti d tempat parkir yang cukup jauh dari pantainya. Karena jalan disana lumayan sempit untuk mobil besar mereka.Dinar dan raccel sangat senang sampai dia mengabaikan mata-mata orang yang terkagum melihat mereka berdua.Tak lama berjalan mereka sampai kepantai yang kemarin mereka kunjungi. Raccel duduk ditempat biasanya. Tapi dinar malah pergi ke uju
Dinar masih memikirkan gadis yang ditemui nya tadi, dia tidak tau kemana perginya. Sepertinya dia penasaran dengan gadis itu, dia akan kesana lagi besok tanpa raccel. Dia banyak diam saat itu dan hanya mendengarkan raccel saja sepanjang perjalanan.Tak terasa sudah sore, mereka kembali pulang dan menikmati pemandangan diperjalanan menuju rumah. Melihat lampu dan rumah warna warni dipinggir jalan. Itu seakan membius dinar dan melupakan gadis manis yang dia temui siang tadiRaccel yang melihat dinar banyak diam juga ikutan diam dan berfikir mungkin dinar lelah dan ingin cepat berbaring dikasur. Dan tidak lama mereka sudah sampai dirumah.Tumben sekali tidak ada kakek dirumah, sedangkan makanan sudah tehidanh dimeja makan."kakek dimana ya?" tanya raccelDan saat mereka duduk raccel melihat kertas bertinta emas dibawah gelas jusnya"nak, maaf kakek tidak bisa makan malam bersama, karena kakek ada urusan mendesak kepulau sebelah, mun
Dinar masih terpaku dengan gadis ikan tadi, "hm..ternyata masih banyak kejutan ditempat ini" ungkap dinar sambil tersenyum.Dirumah, raccel yang bangun sudah hampir siang mencari dinar kekamarnya dan dia tidak menemukannya, mencari kemana-mana tapi dia tidak menemukan dinar, dia berlari keluar dan menemukan edward yang sedang membersihkan mobil."edward, apa kamu melihat dinar? dari tadi aku tidak menemukannya dimana-mana" tanya raccel dengan cemas."oh..tenang saja, tuan muda tadi katanya ingin berjalan-jalan dikota""apa? dia sendirian?" tanya raccel bertambah cemas"iya, tidak apa-apa nona aku akan menjemputnya sekarang" jawab edward sambil tersenyum manis"baiklah, tolong bawa dia pulang dengan cepat"Edward memasuki mobil dan melajukan mobilnya dengan cepat, dia senang jika berbicara lebih lama dengan raccel, dan dia agak sedikit cemburu jika raccel mulai mencemaskan dinar.Dinar yang masih terduduk ditempat tadi ber
Dinar tidur dengan cepat hari itu dan bangun pagi-pagi sekali, dia pergi ketaman belakang dan mengambil beberapa tangkai mawar merah, dia berniat mengunjungi lunar hari ini, dan lebih pagi agar lunar bisa lebih lama berada didaratan. Dia akan membawakan lunar mawar-mawar yang indah itu. Dan menuju halaman depan untuk membangunkan edward dan minta anatar padanya kekota."tuan, kenapa anda bangun pago sekali?" tamya edward penasaran,"aku ingin kekota sebentar, aku ingim bertemu seseorang" jawab dinar sambil tersenyum, edward melihat ketangan kanan dinar terlihat dia sedang memegang beberapa tangkai mawar, dan dia tau kalau mungkin dinar akan bertemu seorang gadis, edward sungguh sangat tenang melihat itu.karena dengan begitu dia tetap bisa mencintai raccel diam-diam tanpa dicinti orang lain juga.Edward mulai menjalankan mobilnya dan sesekali melihat dinar dikaca, sungguh sangat ceria dia hari ini, dia pasti sedang jatuh cinta, fikir edward."tuan, k