Share

Selidik Punya Selidik

Adam memakan dimsum yang tersedia di meja makan dengan lahap. Bu Ami hanya memandanginya sambil tersenyum. Tahu, kan, ada orang yang setiap kali dia makan selalu menyenangkan untuk dilihat? Seperti itulah Adam.

"Mama enggak ikut makan? Ini enak banget, lho," katanya.

"Enak, ya? Makan yang banyak, gih!"

"Beli di mana, Ma? Adam mau nyetok. Lumayan kalau lagi laper malem-malem."

"Itu tadi dianterin sama Sofia. Katanya dia bikin sendiri. Nanti kalau kalian sudah menikah, kamu bisa makan dimsum buatan dia setiap hari," goda Bu Ami.

Adam tersedak. Bu Ami buru-buru mengambilkan minum. "Kamu kenapa, Dam? Kaget karena gadis hebat kayak Sofia pinter masak?"

"Kapan dia ke sini?" Adam menghentikan makannya.

"Kamu pengin ketemu? Wah, bener juga. Kenapa Mama enggak kepikiran minta dia buat antar ke bengkel aja, ya?"

"Bukan gitu, Ma. Gini, Adam kurang nyaman kalau Sofia aktif melakukan pendekatan. Masakan dia enak, tapi bukankah kita udah sepakat mau berteman dulu?"

"Memangnya kalau berteman enggak b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status