Share

Peninggalan Satu-satunya

"Kedatangan Ibu ke sini karena ingin membahas soal harta gono-gini kamu dengan Galih."

"Hah?!" Sabrina dan kedua orang tuanya kompak berseru.

Sabrina yakin, tidak ada harta gono-gini yang mesti diurus sepeninggal suaminya. Jangankan simpanan harta, bisa melunasi warisan utang saja sudah Alhamdulillah.

"Tapi, Bu, kami tidak punya harta gono-gini. Ibu, kan, tahu sendiri selama ini kami mengontrak rumah. Tabungan kami yang tidak seberapa juga sudah habis untuk biaya berobat Mas Galih." Sabrina membela diri.

"Betul, Bu. Memangnya Galih pernah membeli aset yang tidak pernah Sabrina ketahui?" Bu Retno ikut menimpali.

Wanita tambun yang mengenakan gamis polkadot itu menggeleng. Tangannya menunjuk ke teras rumah. Sabrina mengikuti arah yang dimaksud.

"Motor itu dibeli atas nama Galih. BPKB-nya ada di saya."

Hati Sabrina seperti hancur berkeping-keping. Ternyata itu yang dimaksud mantan ibu mertuanya. Namun, bagaimana mungkin Sabrina melepas motor yang dia gunakan sebagai salah satu sumber pen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status