Share

Sisi Lain Salim

Beni berlarian menuju Sabrina dan adiknya. Tangannya menggeggam erat sebuah benang yang terhubung ke layang-layang besar berbentuk capung. Kertas warna-warni itu meliuk di awang-awang. Pemiliknya tersenyum lebar dan beberapa kali melambaikan tangan kepada Salim agar mengejarnya.

"Kak Beni dibeliin layang-layang sama Om itu?" tanya Bela setelah kakaknya tiba di hadapannya. Tangannya menunjuk Salim yang hampir sampai.

"Iya. Om Salim baik banget. Padahal ini mahal, lho. Tadi dia bayar pakai uang lima puluh ribuan."

Sabrina yang mendengar percakapan itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Baru beberapa saat lalu dia menyombong di hadapan Salim, sekarang dia sudah tidak punya muka. Tadinya dia berpikir, Beni hanya akan menonton saja. Akan tetapi, anak-anak mana yang akan melewatkan kesempatan kalau ada orang yang menawarinya membeli sesuatu yang diinginkan?

Lelaki berpipi tirus itu agak ngos-ngosan ketika sampai. Sabrina menundukkan kepala seraya berterima kasih.

"Seharusnya nggak perlu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status