Share

BAB 9_ANCAMAN

Selama tiga hari aku berdiam diri seolah membersihkan gudang. Aku mencukupkannya sebab aku takut, Wak Erni akan menyusulku ke sini. Cepat atau lambat, dia pasti akan tahu bahwa kamarku lebih cantik dari kamar Ana. Namun, lebih lambat lebih baik bukan?

Sepanjang hari sepanjang malam, aku menghitung hari menghitung waktu. Seperti menunggu seseorang datang. Aku benar-benar bahagia. Serasa semua kesedihanku dibawa olehnya dan aku menunggunya.

"Kak Aciiih!! Ada yang cari nih!" teriak Rasyid dari pintu samping.

Degh ...

Badaikah?? Hatiku berbunga-bunga.

Aku memperhatikan setiap inci penampilanku. Aku ingin, Badai melihatku jauh lebih baik dari sebelumnya. Mungkin karena terlalu lama aku bersiap, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu

"Buka pintunya, Arsih."

Ya, Allah! Itu benar suara Badai. Aku semakin tersipu.

"Cepat, Kinarsih. Aku takut Bi Er sadar aku ke sini," bisiknya terdengar di balik pintu. Dengan sedikit berdebar, aku memegang gagang pintu. Aku membuka pintu dengan sege
Rora Aurora

Bantu GEMnya ya kak

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status