Share

BAB 14_HANYA SEKALI

"Sudah Wak! Wak Er, mungkin benar Arsih menjual diri, tapi siapa yang menjual Arsih? Bukannya Wak yang mendapatkan keuntungan dari hasil jualannya Arsih?!" teriakku tak tertahan. Mungkin sudah penuh isi dadaku ini, jadinya aku memiliki kekuatan dan keberanian untuk menimpalinya.

"Heh, anjing jaga ucapanmu ya!" Wak Erni memucat.

"Iya, anjing ini sudah habis terjual oleh Uwak nya sendiri!"

"Apa maksudmu?"

Wak Yanto terlihat bingung menatapku.

"Jangan dengarkan wanita gila ini, Kak!"

"Diam kau Erni!" Suara Wak Yanto menyalang.

"Jelaskan padaku apa arah pembicaraan kalian, Arsih!"

"Arsih ... Arsiih ...."

Rasanya tenggorokanku tak mampu mengeluarkan suara.

"Apa Arsih? Bicaralah. Jangan buat Wakmu ini kebingungan." Wak Yanto melemahkan suaranya.

"Arsih ha ...." Aku susah bernafas.

"Arsih ... tenanglah, Nak."

"Arsih haa ... haamil, Wak," isakku menyeruak memenuhi halaman yang terbuka.

Terasa seratus pisau menusuk tubuhku ketika kumenyampaikan kebenaran itu di depan orang yang s
Rora Aurora

Wow! Terimakasih GEM susulannya kakak-kakak. Semoga rezkinya berlimpah. GEM sangat berarti bagi sebuah buku untuk performanya di aplikasi agar menjadi buku yang direkomendasikan 😍

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status