Share

BAB 22_KUTUKAN

Kandunganku sudah menginjak tujuh bulan. Aku tidak pernah ikut posyandu walau ada beberapa petugas yang datang mendataku. Jangankan keluar ke tempat ramai, bahkan ingin rasanya aku memindahkan kamar mandi dari halaman samping ke dalam rumahku. Aku merasa selalu terhujam ke dasar bumi dengan tatapan sinis tetangga-tetangga walau dari kejauhan. Setiap kali mereka lewat ke sawah, wajib mereka melihat ke arah gubukku lalu terdengarlah desas-desis mulut mereka bicara.

Aku pernah terpaksa keluar ke toko Aji Sopian. Benar saja, semua mata yang kulewati melemparkan tatapan jijik pada perutku yang membesar. Seolah mereka melihat bangkai yang sedang berjalan. Mereka berbisik-bisik bahkan ada beberapa yang terang-terangan menyindirku.

"Begitulah kalau jadi perempuan tidak bisa jaga diri, jadi kotoran masyarakat."

"Amit-amit semoga tak ada keturunanku yang seperti dia."

"Ibu bapaknya orang baik-baik, anaknya malah bawa nakjis."

Banyak lagi kalimat-kalimat yang menyayat hati yang kuterima. Ak
Rora Aurora

Merinding gak sih? Author aja bergidik. Iiish ish Kasih 💎 dong biar cerita Kinarsih direkomendasikan sistem😄

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yanie Abdullah
doa orang yang terzholimi Insyaallah di ijabah oleh Allah, meski orang itu pendosa sekalipun .
goodnovel comment avatar
Bunda Widi
nah gitu dong... ga usah mohon2 gitu Arsih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status