Share

BAB 24_PEDIH

POV 3

''Kenapa baru sekarang ibu hamilnya dibawa?" ketus bidan sambil menyiapkan peralatan medisnya.

"I-iya, Bu. Maaf. Di rumah hanya ada saya dan dia," jawab Marni gelagapan. Wanita itu pucat pasi melihat kondisi keponakannya yang sangat lemah, bagai mayat hidup.

"Mana suaminya?! Ini sudah habis air ketubannya," suara bidan itu lagi di tengah-tengah jeritan kesakitan Kinarsih .

"Merantau," jawab Marni.

Ingin rasanya Arsih menimpali 'sudah mati' namun rasa sakitnya menahannya untuk berbicara.

"Jika induksi ini tidak berhasil, dia harus dioperasi, demi keselamatan ibu dan bayi," papar bidan dengan wajah yang serius. Kinarsih dipasangkan infus.

"Ya Allah, Kinarsih ...." Marni lemas mendengar kata 'operasi', baginya tindakan itu merupakan momok yang menakutkan.

Mungkin jika masyarakat di kampungnya lebih punya rasa iba, hal ini tidak akan terjadi. Ia menangis di samping keponakannya yang sedang berjuang.

Tiba-tiba ingatan Marni berputar. Ia memapah keponakannya menuju jalan raya
Rora Aurora

Terimakasih ya, ada yang minta lebih dari 1 bab. Sayang sekali, othor hanya mampu 1 bab saja sehari. Lagi on going novel ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA, yang dua bab sehari. Huhuhu senengnya rupanya ada yang ikuti cerita ini. Ada yang bertanya ini nyata apa fiksi, rasakan dalam hati, jika sampai kepedihan seorang Kinarsih sampai, percaya lah, Kinarsih itu ada.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status