Share

BAB 19_BI MARNI

Sejak siang itu sampai malamnya, aku tidak keluar. Kuhabiskan waktuku untuk tidur. Tak peduli beberapa kali Wak Er menggedor pintu kamarku, aku pura-pura tidak mendengarnya. Sampai jelas kudengar lemparan batu di pintu kamarku, malah wanita gila itu melempar kerikil melalui pentilasi kamarku. Dia memang sinting dan aku tidak peduli. Aku ingin istirahat.

Jam satu dini hari, aku keluar karena perutku lapar sekali. Rupanya masih ada beberapa biji bakso bersama kuahnya. Segera kuambil sisa kerak nasi di rice cooker. Aku makan lahap sekali sampai bersih nasi yang lengket di dasar panci. Air mataku tiba-tiba menetes bercampur dengan kuah bakso dalam panci yang sedang kumakan. Begini rasanya menumpang. Entah sampai kapan, aku pasrah. Cucian piring dan mangkok jelas menumpuk. Haram tangan Nyonya rumah dan Sang Putri mencucinya. Otakku ingin meninggalkan cucian itu tapi entah kenapa hatiku memutuskan untuk mencucinya.

Setidaknya agar esok, kerjaanku lebih ringan.

Aku berkutat di dapur samp
Rora Aurora

Senggol GEM nya dong kak😃

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yeni
Mengandung bawang ...
goodnovel comment avatar
Kismi Yati
ceritanya bikin nangis beneran.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status