Share

Bab 58

POV Maemunah

“Hei, Bu Kardun, tunggu!” Aku berteriak sambil mengejar besanku itu. Bu Kardun seperti yang ketakutan karena terus saja berlari.

Agus dan Santi juga ikut mengejar di belakang. Ibu-ibu yang ada di depan warung Bu Ipah, celingukan melihat pada kami.

Bu Kardun hampir sampai di rumahnya. Dia semakin mempercepat langkahnya. Aku tak ingin sampai ketinggalan, lalu aku percepat langkah kaki. Wuussh … seperti Ultraman.

“Eiit, tunggu dulu Bu Kardun.” AKu menarik tangannya yang hampir saja membanting pintu.

“Apa-apaan, sih, Bu Mae ini? Kok maksa mau masuk ke rumah orang?” Bu Kardun berusaha menutup pintu rumahnya.

“Tunggu dulu, kita perlu bicara.” Aku semakin mendorong pintu itu kuat-kuat hingga Bu Kardun terjengkang ke belakang. Hahaha. Puas. Itu balasan untuk penipu.

“Kenapa Bu Kardun malah lari saat saya bilang mau bicara?” Aku menyeringai. “Apa karena Bu Kardun sudah menyadari kelicikan Bu Kardun pada saya dan Agus?” tuduhku.

“Licik? Siapa yang licik? “ katanya sambil mundur den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status