Share

NIKITA KRITIS

“Brengsek! Apa kerja kalian?”teriak Pak Kades dengan kemarahan tak terkendali. Dia segera menelepon dokter langganan.

Kedua wanita yang telah diminta untuk menemani Nikita datang tergopoh-gopoh dengan wajah pucat pasi.

“Maaf, Pak. Nik sedang tidur karena kecapekan,”ucap Tasya begitu telah masuk kamar.

“Liat itu! Ada darah menggenang!”tunjuk Pak Kades dengan muka merah padam. Tubuh kedua wanita muda ini gemetar karena syok melihat keadaan Nikita.

“Maaf, Pak! Kami gak tahu kalo seperti ini,”ucap Tasya yang biasanya bisa melunakkan hati pria berkaca mata tersebut.

“Enteng kali mulut kamu bilang maaf! Buruan cari kain buat menghentikan darah!”teriak Pak Kades dengan ekspresi menakutkan. Pria ini gegas berjalan keluar kamar. Dia mondar-mandir menunggu kedatangan dokter dengan perasaan gelisah.

Akhirnya, pikiran Pak Kades langsung tertuju kepada Pak RT. Dia pun seketika menghubungi pria terakhir yang telah bersama Nikita.

“Ya, Pak. Ada apa?”tanya Pak RT dari seberang telepon.

“Cepat balik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status