Share

Mengintimidasi

Sosok Nial cukup mengintimidasi walaupun aku nggak pernah bicara langsung padanya. Ya, kalau aku jadi tuan rumah aku juga akan berpikir demikian terhadap orang asing yang datang ke rumahnya. Ia nggak berkomentar ketika aku duduk berhadapan dengannya dan makan dengan cuek saat aku juga mulai memilih makanan yang ingin aku makan –antara Sapo Tahu, Kentang Panggang Bumbu, salad buncis dengan tuna dan minyak zaitun, juga sayap ayam goreng. Dia memasak semuanya sendiri dan itu membuatku merasa nggak berharga jadi perempuan –aku sama sekali nggak bisa masak.

Aku mengambil sepotong sayap ayam bersaus kecoklatan itu. “Enak banget,” kataku dengan girangnya dan kedua orang itu melihatku dengan ekspresi cukup kaget.

Wanda menyambungnya dengan tawa sumringah. “Bener kan? Aku bilang masakannya enak,” katanya sambil menyikut Nial dan aku mengangguk-angguk lalu dengan cepat memakan sesuap lagi dengan send

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status