Share

Referendum

DARI Matang, Bireuen, mobil Dam Truk yang disupiri oleh Ridwan memutar ke arah timur. Melintasi jalan raya untuk menuju Panton Labu. Tak ada rintangan yang berarti sepanjang perjalanan. Minimal hingga Lhokseumawe. Baik Teungku Fiah dan Mustafa lebih banyak tidur dan terdiam sepanjang jalan.

Semalam mereka tak bisa tidur sama sekali. Suara jeritan dan letusan senjata api seolah masih terdengar di telinga mereka.

Mereka sering melalui perang besar. Bahkan beberapa anggota pasukan Teungku Fiah syahid dalam pertempuran. Namun itu adalah jalan hidup mereka. Mereka sudah siap untuk menuai ajal dalam kondisi apapun.

Namun kali ini, kasus sedikit berbeda. Yang meninggal adalah Teungku dayah yang mengabdi diri di jalan agama.

Ridwan sendiri tahu dengan kondisi yang terjadi. Setidaknya, Lemha telah melaporkan beberapa keadaan pada dirinya sebelum diminta untuk menjemput dua petinggi sagoe Simpang Ulim itu.

Ridwan focus pada jalanan yang masih sepi. Hari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status