Share

36. Telur Ayam Kampung, Madu, dan Ambulan

"Mbak Salsa, terima kasih sudah menyediakan mobil sekaligus menjadi sopirnya. Saya doakan Mbak Salsa segera menyusul ya, Mbak," ujar Haya tulus sambil tersenyum. 

"Eh, iya, Mbak Haya, sama-sama. Saya senang bisa berpartisipasi dalam acara sakral Bang Satria dan Mbak Haya," jawab Salsa diiringi senyuman.

"Bang."

"Ya." 

Keduanya sama-sama ingin memulai pembicaraan.

"Abang dulu deh," kata Haya dengan wajah tersipu malu. 

"Terima kasih sudah mau menjadi istri saya," bisik Satria di telinga Haya hingga istrinya itu merasa kegelian. 

"Geli ih!" Haya tertawa dengan bulu tangan yang meremang. Salsa merasa hatinya bagaikan dicubit menggunakan tang. Namun ia harus bersabar karena ini adalah pilihannya. Ia harus siap dengan segala rasa cemburu dan sakit hati yang saat ini ia rasakan. 

"Saya yang terima kasih Abang sudah mau menjadi imam saya dan ayah sambung untuk Samudra. Semoga kita bisa bersama-sama melewati ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status