Share

Gelang Yang Mencurigakan

Pikiran Hanun mulai berkelana. Jangan-jangan kecupan itu juga sering Zaidan berikan untuk Rindu di saat-saat pertemuan mereka. Saat makan siang atau di saat lembur kerja yang sebenarnya tak pernah ada. Atau bahkan Rindu menerima perlakuan yang lebih dari itu dari suaminya? Napas Hanun sesak seketika.

Gegas kaki Hanun melangkah ke pintu depan saat kembali terdengar nada bel itu berbunyi. Suara bel yang sudah distel dengan nada lagu Cicak-cicak di Dinding itu kadang menimbulkan tawa bagi tamu yang baru pertama kali bertandang ke rumah mereka.

“Assalamu’alaikum, Ibu. Maaf, apakah betul ini rumahnya Pak Zaidan, Bu?”

Suara ramah seorang laki-laki muda yang tampaknya berusia dua puluhan tahun menyapa Hanun saat pintu itu terbuka.

“Betul. Maaf, Adek mencari suami saya ya? Ada keperluan apa ya?”

Nada terkejut sekaligus agak bingung Hanun tunjukkan kepada tamunya di pagi itu.

“Begini Bu. Saya Bima, pegawai di kafe Kemangi yang berada di jalan Sudirman. Mohon maaf me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Chasya Cahaya
Duh, bang Zaidan buaya darat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status