Share

Tamparan Elang

"kalian sangat serasi." Desi yang baru saja kembali dari toilet tiba- tiba nyeletuk.

"Des,.." Liona memelototi temannya sambil mencubit pelan.

"Arka, kamu dengar semua yang aku bicarakan?" Wijaya kembali memfokuskan pandangannya ke meja depan. Tempatnya duduk hanya terhalang satu kursi dengan tempat Liona makan sehingga ia bisa mendengar semua yang di bicarakan disana.

"Apa yang mencuri perhatianmu dari tadi." Wijaya celingukan.

"Tidak, tidak ada pak aku hanya tidak bisa fokus siang ini. Mari kita lanjutkan yang kita bicarakan." tegas Arka, meski hatinya jujur saja tidak karuan. Jika saja tidak ada Wijaya di sana, mungkin sekarang ia sudah mendatangi meja Liona dan menariknya dari meja.

"Apakah aku terlalu sejelas itu? Padahal aku sudah berusaha untuk tidak terlalu jelas memperlihatkannya." Bily mengusap dagunya malu.

"Jadi kalian benar- benar pacaran?" Desi memastikan.

"Des kamu bicara apa sih, aku dan Bily- maksudku aku dan pak Bily tidak punya hubungan seperti itu." Liona segera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status