Share

Kenyataan Pahit

"Keynan, apa yang ingin kamu lakukan?" desah Vanesa dalam pelukan Keynan.

Keynan terus menautkan bibirnya dan tak memberi ruang bernapas untuk Vanesa. Dia membuka pintu kamar kemudian masuk ke dalam. Keynan menuju ranjang untuk merebahkan tubuh Vanesa.

"Jadi kamu membawaku ke sini hanya untuk melakukan ini, "ucap Vanesa pada Keynan.

Keynan menghentikan ciumannya. Deru napas yang menggebu terdengar sangat jelas dalam ruangan itu. "Aku menginginkan, Vanesa. Izinkan aku untuk ...."

Vanesa tersenyum. "Apa kamu juga sama seperti lelaki lain yang hanya terobsesi pada tubuhku? Apa aku sebegitu rendahnya bagimu, Key?"

Keynan tersadar mendengar ucapan Vanesa. "Maafkan aku, Nesa. Aku khilaf, Maafkan aku!"

"Syukurlah kalau kamu bisa sadar, hentikanlah sebelum aku benar-benar marah. Mending kamu rebahan di sampingku. Aku akan menemanimu tidur siang, aku yakin kalau kamu jarang bersantai," ujar Vanesa dengan penuh perhatian.

"Bolehkah aku tidur dengan memelukmu?"

Vanesa tersenyum manis, dia men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status