Share

30). Ajakan Makan Malam

***

"Rainer gimana? Bisa?"

"Astaga!"

Baru memutuskan sambungan telepon dengan Nadine, Rainer hampir saja terperanjat ketika pertanyaan tersebut tiba-tiba saja didapatkannya dari Kalania yang kini berdiri di ambang pintu.

Tak di ruang tengah, sejak beberapa saat lalu Rainer memang berdiri di balkon apartemen untuk menghubungi Nadine—sang sepupu yang kebetulan memegang kendali sebuah penerbitan milik orang tuanya.

Mengajukan naskah milik Kalania.

Tentu saja itu tujuan Rainer menghubungi Nadine dan yaps! Karena tak suka didengarkan ketika mengobrol dengan seseorang di telepon, Rainer memilih balkon sebagai tempatnya mengobrol dengan sang sepupu.

Kalania?

Setelah sempat salah paham terhadap Nadine yang dia pikir kekasih Rainer, pada akhirnya Kalania pasrah ketika kekasih pura-puranya itu meminta dia menunggu di ruang tengah. Namun, memang setelah cukul lama Rainer menetap di balkon, rasa penasaran datang—membuat dia pada akhirnya menghampiri putra sulung Aleora tersebut untuk bertanya ten
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status