Share

34). Numpang Makan

***

Tak diam, Rainer beranjak untuk mengecek luka Kalania hingga ucapan yang dilontarkan perempuan itu membuat dia menoleh.

"Kamu awas, aku mau emut dulu biar-"

"Kotor," potong Rainer. "Daripada diemut mending dicuci di air. Sini."

"Apanya?"

"Tangan kamu," kata Rainer yang pada akhirnya meraih pergelangan tangan kiri Kalania untuk kemudian dituntun pelan menuju wastafel. "Cuci darahnya bukan diemut."

"Oh."

Pasrah, Kalania memutuskan untuk mengikuti perintah Rainer sehingga selang beberapa menit telunjuknya sudah berada di bawah guyuran kran dan tak dibiarkan begitu saja, Rainer tanpa ragu menekan ujung telunjuknya untuk mengeluarkan darah dan tak memakan waktu lama, darah pun berhenti keluar.

"Makasih," ucap Kalania. "Aku bisa kehabisan darah kayanya kalau enggak kamu tolongin."

Tak menjawab, yang dilakukan Rainer setelahnya adalah; memandang Kalania sambil menaikkan sebelah alis dan hal tersebut entah kenapa membuat Kalania sendiri mendadak tak menentu.

Degdegan.

Itulah yang dirasaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bhoenciz Poenya
rajen klo ngmg g ornh pake filter
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status