Share

Botox Rahang

"Sambalnya jangan terlalu banyak!" ujar Abizar yang melihat Gea memasukkan satu sendok penuh sambal di mangkok baksonya. Kini Gea dan Abizar sudah bersama kedua mama mereka di restoran kesukaan Gea. Restoran mahal yang pada buku menunya menyajikan menu Bakso kesukaan Gea. Bakso spesial yang harga satu porsinya hampir satu juta rupiah. Katanya sih dagingnya adalah daging pilihan, bihunnya adalah bihun berkualitas, dan kaldunya sebagai campuran kuahnya juga tidak kalah premium. Belum lagi tahu bakso dan bakwannya, semua racikan chef ternama ibukota. Kalau kata Fanny sih 'Bakso Sultan'.

"Cukup!" Abizar segera menjauhkan mangkok kecil berisi sambal di depan Gea.

Setdah human pendendam salah alamat ini resek banget sih. Kenapa juga urusan porsi sambal saja dia ikut campur? Aelah ... nasib ... nasib!

"Betul kata Abizar, Ge. Jangan terlalu banyak sambal! Nanti gastritismu kambuh," kini giliran Livy yang menasehati Gea.

"Iya ... iya, Ma," balas Gea ogah-ogahan. Sejujurnya Gea agak kesal. Kopi
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status