Share

Tinju Maut

“Apa? Apa? Aku belum dengar pembelaan kalian? Apa suara kalian tidak terdengar karena kalian hanya dua orang saja?! Ahahahahahaha!”

Panji tertawa terpingkal-pingkal bersama Anjali dan anak buahnya dengan nada meremehkan.

Sena sudah mengepal kedua tinjunya, tidak sabar untuk menghantam kepongahan mereka satu per satu, tetapi dia tahu kalau itu tidak ada gunanya. Raksha benar, dia harus fokus pada misinya.

Di tengah gelak tawa itu, tetua Desa Wiraka melangkah untuk menghampiri Sena dan Raksha. Namun dia mendadak berhenti karena jalannya dihalang oleh Anjali dan Panji.

“Tidak perlu repot-repot memberitahu mereka tentang misi ini, tetua desa! Tidak ada gunanya juga! Mereka berdua akan mati oleh siluman itu bahkan sebelum mereka sadar apa yang telah membunuh mereka!” seru Panji meremehkan.

“Jangan khawatir soal jasad kalian nanti. Aku dengan senang hati akan mempersembahkannya untuk siluman lain. Paling tidak itu lebih berg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status