Share

Bab 27. Rencana Dimulai

Aruna mengernyitkan dahi, ia mengerjapkan mata saat matahari pagi bersinar menerpa wajahnya. Ia lantas membuka mata perlahan, matanya melihat lurus ke arah jendela. Kemudian setelahnya ia membuka mata terbelalak kaget saat melihat keberadaan Nathan yang berdiri di depan jendela sedang membuka gorden.

"Ka—kamu ... kok ada di sini?" tanya Aruna masih dengan raut wajah yang kaget, "Ini kan weekend, aku gak harus datang ke perusahaan, kan?"

"Aku kemari bukan untuk jemput kamu ke kantor, aku juga tahu ini weekend, Sayang. Aku cuma mau lihat keadaan kamu. Gimana? Tangan kamu masih sakit? Kita perlu ke dokter?" tanya Nathan lagi.

Aruna mendengus kesal. "Aku cuma kesiram air doang, bukan demam atau sekarat. Udah, gak usah lebay! Sakit kayak begini gak akan kerasa sama aku, aku pernah ngerasa lebih sakit dari hanya sekedar kesiram air panas. Mau tau apa? Saat dipermainkan, dipermalukan dan dianggap bukan manusia sama kamu dan teman-teman kamu," ucap Aruna memasang raut wajah yang kesal.

Semen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status