Share

Kebrutalan Ridho

Menoleh kesamping menatap punggung Marni yang sedari tadi meringkuk sembari menangis sesenggukan. Semakin lama suara isak tangis Marni membuat Ridho mulai geram. Setiap kali menyentuh wanita parubaya tersebut selalu ada tangis air mata, entah salahnya di mana yang jelas ia begitu kesal. Setiap gerakan tidak pernah seirama dengan gerak tubuh seolah tak dapat menikmati setiap sentuhan.

"Apa kamu merasa keberatan melayaniku, Marni?" Tanya Ridho sedikit kesal.

Tak ada jawaban dan isak tangis mulai mereda. Marni takut jikalau sampai kejadian beberapa bulan lalu kembali terjadi padanya. Menjadi momok paling mengerikan seumur hidup, bahkan tidak akan pernah terlupakan. Kebrutan Ridho beserta teman brandalannya itu ssngat menorehkan kengerikan sehingga truma berkepanjangan.

"Jawab aku jangan hanya diam saja? memang kurang apa sampai kamu tidak menikmatinya sama sekali?" Lagi lagi tak ada jawaban hanya isak tangis terdengar lirih.

Mendengar nada bicara Ridho mulai meninggi, jelas Marni merasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status