Ruang Matrix, Dunia kecil. Derrick yang tidak sadarkan diri selama dua minggu akibat terkena teknik dewa api yang sangat kuat dan mematikan saat dikendalikan oleh mutiara tak tertandingi kini mulai menunjukkan tanda-tanda akan siuman, kelopak matanya bergerak-gerak dan beberapa kali mencoba terbuka. Derrick akhirnya berhasil membuka matanya dan melihat langit-langit yang seperti terbuat dari kumpulan segitiga kaca yang disusun membentuk langit-langit ruangan. Derrick bangun dari tidurnya untuk duduk dan memandang sekeliling dengan bingung dan bertanya-tanya dia berada di mana. "Tempat apa ini?" Tanya Derrick bingung melihat sekelilingnya. "Tempat ini adalah Ruang Matrix, Dunia kecil ciptaan Dewa tenaga dalam. Ruang Matrix adalah dunia yang terbuat dari energi alam dan kekosongan yang dibuat dan dibentuk menggunakan teknik Ruang Dimension, sebuah teknik yang bisa menciptakan dunia kecil dalam kekosongan." Balas mutiara tak tertandingi tanpa menampakkan dirinya. "Kamu siapa?" Tanya
10 Tahun kemudian. Gunung Suci Naga, Hutan Naga, Pulau Kambangan Darah Bagian Kanan. Gunung Suci Naga yang menjadi tempat persembunyian ras Naga dari dunia luar selama ribuan tahun lamanya kini terlihat sangat berbeda jauh dari 10 tahun yang lalu. Gunung Suci Naga terbelah menjadi dua bagian yang saling berseberangan mengikuti pulau Kambangan darah yang juga terpisah. Ya, pulau Kambangan Darah terbagi menjadi dua bagian. Orang-orang menamai satu bagian sebagai Pulau Kambangan Darah Bagian Kanan, dan satu bagian lainnya disebut Pulau Kambangan Darah Bagian Kiri. Ras Naga yang menghuni gunung itu dan menjadikannya sebagai Gunung Suci Naga sudah lama menghilang tanpa jejak bersamaan dengan ratusan Naga yang terbang menjauhi pulau 10 tahun lalu. Kejadian itu menjadi misteri dikalangan masyarakat luas, tragedi pulau yang hancur terbagi menjadi dua juga menjadi misteri. Namun banyak orang berpendapat bahwa Joshua Raja Kambangan Darah mengetahui apa yang terjadi, karena sang raja tiba-tib
Derrick menyelimuti cakar Naga tangan kanannya dengan petir hitam yang sangat kuat, lalu berlari menyerang Ryu yang juga berlari ke arahnya dengan cakar naga yang berselimut api membara. Mereka saling beradu kekuatan dan menciptakan ledakan energi yang sangat mengerikan, ledakan itu juga merobek ruang dan menghancurkan area sekitarnya. Ryu melompat keluar dari asap ledakan, lalu menyemburkan api menyerang Derrick yang masih berada di dalam asap ledakan. Derrick melompat mundur menjauh menghindari semburan api tersebut, lalu melepaskan serangan telapak energi. Bang! Telapak energi itu ditahan oleh Ryu dengan tangan kosong, lalu Ryu bergerak dengan cepat menyerang Derrick. Di sisi lain Derrick mengeluarkan tongkat hitam berselimut petir hitam, lalu menangkis pukulan demi pukulan Ryu yang sangat cepat dan bertenaga. Bang! Bang! Bam! Setelah bertukar serang beberapa waktu lamanya, Derrick dibuat terhempas menerima kibasan ekor naga Ryu. Dimana Ryu sudah masuk ke bentuk hybrid setenga
Laut Lepas, Pulau Kambangan Darah. Derrick dengan santai pergi dari pulau Kambangan darah menggunakan papan seluncur yang dia dapatkan dengan mengolah sebatang pohon. Derrick tersenyum dingin memandangi pulau yang semakin menjauh, mutiara tak tertandingi terlihat mendampingi Derrick yang pergi dari pulau tersebut. "Sudah sepuluh tahun lamanya aku berada di pulau ini, hari ini aku akhirnya pergi. Aku pasti akan sangat merindukan pulau ini dan akan kembali suatu saat nanti." Gumam Derrick, lalu mempercepat laju papan dengan manipulasi angin. "Tuan, bagaimana dengan Ryu?" Tanya mutiara tak tertandingi dengan nada datar saja. "Tuan? Kamu memanggilku tuan? Ini terdengar aneh, apakah ada yang salah dengan otakmu akibat berkonfrontasi dengan leluhur Naga itu?" Derrick malah fokus dengan mutiara tak tertandingi yang memanggilnya tuan, padahal sebelum-sebelumnya mutiara itu hanya memanggilnya Derrick saja. "Tuan, sekarang kamu telah resmi menjadi tuanku. Mau tidak mau, suka tidak suka, ak
"Sudah kuduga dia mencoba kabur dari pulau tanpa persiapan." Ucap Fioren melihat Derrick yang berdiam diri dan mematung diatas sebuah papan tipis yang dijadikan alat menyeberangi laut. "Kalian bawa dia ke kapal." Perintah Fioren tegas kepada awak kapalnya. "Baik!" Balas awak kapal dengan hormat, lalu dua diantara mereka turun untuk membawa Derrick ke kapal mereka. Tidak butuh waktu lama Derrick dapat dibawa ke kapal, terlihat tatapan mata Derrick kosong dengan pola bergelombang layaknya sebuah lolipop. Nafas Derrick tidak beraturan seperti sedang bertarung melawan seseorang. Di sisi lain. Derrick yang sudah masuk mode tahap tiga berhasil menumpas semua monster hiu, namun tidak disangka monster hiu malah semakin banyak dengan level yang sama. Bahkan ada hiu yang sudah langkah 11 yang merupakan langkah tertinggi yang dicapai oleh monster. "Ini aneh, kenapa monster hiu langkah 10 bisa sebanyak ini dalam satu wilayah." Gumam Derrick menghindar semua terkaman hiu yang mencoba m
Laut lepas, pulau Kambangan darah. Terlihat sebuah kapal perang mendekati pulau dan kapal lain berbendera bajak laut yang berjarak sedikit jauh dari kapal perang tersebut, diatas dek kapal terlihat kapten kapal perang sedang meneropong pulau. "Sebentar lagi kita akan berlabuh, gulung layar!" Pekik kapten kepada awak kapal."Siap kapten!" Teriak awak kapal serentak dan mulai bergerak untuk menggulung layar. Di dalam kapal, bagian bawah terlihat 20 lebih kurungan yang mengurung para penjahat yang akan menjalani hukuman di pulau Kambangan darah, dimana salah satunya adalah Derrick yang terlihat diikat dengan rantai yang menempel di dinding kapal. "Hei." Seorang pria berusia 40an tiba-tiba memanggil Derrick."Hei nak." Panggil pria itu lagi. "Hei nak, apa yang membuatmu dikirim ke pulau eksekusi?" Tanya pria itu langsung karena Derrick tidak menjawab panggilannya. Derrick menoleh sedikit melihat pria tersebut dengan tatapan sayu, lalu kembali menoleh ke depan tanpa mengatakan sepata
Pesisir pantai. Huangdi menyeret Derrick yang pingsan dan terluka bakar parah menuju tepi pantai dengan susah payah dengan nafas yang tersengal-sengal, terlihat Huangdi begitu kelelahan dan kehausan. Ketika sampai dibawah rerumputan rindang Huangdi langsung terduduk lemah. "Huh... akhirnya... sampai juga." Ucap Huangdi lega sembari mengelap keringat di keningnya. Huangdi yang kelelahan itu terkejut ketika sebuah botol air muncul di depannya dengan sebuah tangan seorang pemuda yang memegang botol tersebut, Huangdi tersenyum kecil dan mengambil botol tersebut sembari melihat siapa yang memberikannya. "Terimakasih tuan muda." Ucap Huangdi dengan tersenyum dan menenggak air di botol itu hingga setengahnya. Pemuda yang memberikan botol minuman itu hanya tersenyum sembari melirik Derrick yang pingsan. "Siapa bocah itu, paman?" Tanya bocah itu dengan mata fokus melirik Derrick. "Ahaha, dia Derrick yang merupakan tahanan baru pulau Kambangan darah ini sama seperti paman." Ucap Huangdi
Penjara kota awal, pesisir pantai.Derrick menghela nafas pelan, lalu menceritakan apa yang terjadi di kapal perang yang membawanya ke pulau Kambangan darah, mulai dari serangan bajak laut hati jahat, pertempuran kapten Rudi melawan kapten bajak laut hati jahat, serangan yang membelah dan meledakkan kapal, hingga dirinya kabur dari kapal (tanpa menyebut Huangdi). "Hm begitukah?" Agnus tidak percaya, lalu menoleh ke belakang. "Bagaimana menurut kalian?" Tanya kapten Agnus kepada bawahannya. "Benar kapten, salah satu kapal patroli melihat bajak laut hati yang berkeliaran di sekitar pulau, tepat berada 200 meter dimana kapal perang aliansi hancur." Ucap salah satu bawahan membenarkan bahwa ada bajak laut hati disekitar pulau yang tidak jauh dari kapal perang yang hancur. "Apa yang diincar bajak laut hati hingga nekat menyerang kapal perang milik aliansi perbatasan barat benua naga hitam?" Tanya kapten Agnus dengan serius. "Entahlah, aku tidak tahu apa-apa, karena aku hanyalah tahana