Share

109

109

POV INA

Makan siang akhirnya tiba. Yang menyiapkan? Tentu aku dan Nami. Sedangkan si sialan Rahima, disuruh Nami menyingkir ke kamar untuk introspeksi diri sebelum dia memutuskan akan memberikan hukuman apalagi kepada pembantu kurang ajar tersebut.

Masakan hasil kolaborasi aku dan Nami sudah siap tertata di atas meja makan. Nami yang semula bilang kurang enak badan, seketika jadi sembuh. Apalagi setelah kupuji-puji bahwa dia adalah nyonya besar rendah hati yang memiliki banyak keunggulan. Pintar masak, punya ilmu keperawatan yang cukup tinggi, dan sangat pandai berpakaian. Semua kalimat-kalimat omong kosong itu dengan serta merta membua Nami seperti melayang ke awang-awang. Tak hentinya dia senyum-senyum sendirian sepanjang masak bersamaku di dapur kotor. Selamat Nami. Kamu benar-benar sudah masuk ke dalam perangkap besarku.

Sup iga sapi, sambal goreng hati sapi, dan acar ketimun-nanas sudah tersusun rapi di atas meja. Nasi panas pun su
Meisya Jasmine

Mohon maaf lahir dan batin untuk seluruh pembaca kesayanganku. Insyaallah novel ini akan update setiap hari lagi.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
sebegitu bencinya ina pada nami, dan sepolos itu pikran nami dihadapan ina, luar biasa semoga akhir yg baik dari cerita ini, jangan biarkan kejahatan yg menang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status