Share

108

108

POV INA

              Aku diantar oleh Nami ke kamar. Tangisanku belum mau kuhentikan begitu saja. Tanggung. Biar dulu kunikmati peran ini dengan seindah-indahnya. Supaya kalut hati si Nami. Setelah ini, maka nasib Rahima akan terpelanting jatuh seperti Dijah yang dulu pernah kudepak dari rumah Mas Anwar.

              Telaten sekali Nami membujukku. Dia menggamit lenganku di sepanjang jalan dari dapur menuju kamar. Tak hentinya dia membujuk supaya aku lekas meredam tangis. Mana aku mau. Sayang dong, kalau air mata ini kuhapus sia-sia. Toh, aku kan, memang tengah ingin banjir air mata. Ini namanya air mata berkah. Air mata pengundang keberuntungan.

              Sampai di kamar, Nami membawaku ke ranjang. Dia mendudukkanku di tepi dan dia pun langsung ikut

Meisya Jasmine

Tidak percaya akan kuasa Tuhan adalah tindak keji. Main dukun juga adalah tindakan musyrik dan salah satu dosa besar yang diganjar dengan neraka kelak di hari pembalasan. Author tidak membenarkan sikap Ina yang cenderung ateis dan animisme. Mohon untuk tidak meniru kelakuan Ina di dalam cerita ini.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Leylani
kasian Nami bisa" malah dia yg terusir .jd nyonya ..iblis ko dipelihara ,semua diguna" terutama mas Anwar .gemes ik .
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
semoga alur ceritanya tidak memenangkan ina sebagai perannya, karena keburukan tidak bisa melawan kebaikan
goodnovel comment avatar
Misserly Sitepu
kesel jg nih..dh beli koin bnyk yg mau dibaca gak ada lg..thor ayo ceritanya mn lagi nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status