Share

Bab 62. Kecelakaan

Cecep melajukan sepeda motornya dengan kecepatan cukup tinggi. Mereka hampir mencapai perbatasan desa. Cuaca yang sedikit terik tidak mereka hiraukan. Yang terlintas dalam pikiran Cecep dan Ratih hanyalah bagaimana membebaskan Janeta dari segala tuntutan yang mereka yakini tidaklah kesalahannya.

Lima menit kemudian mereka mendekati kantor polisi tempat Janeta ditahan. Si Hitam yang tadi tenang tiba-tiba resah. Ia seakan berontak dari pegangan Ratih yang memangkunya di belakang Cecep yang fokus mengendara.

“Tenanglah Hitam, sebentar lagi kita akan sampai.” Ratih berusaha membujuk.

Tapi bukannya tenang tapi si Hitam semakin berontak. Ketika sepeda motor mereka melewati kantor sektor polisi itu, si Hitam mengendus-ngendus dan mengarahkan mulutnya ke arah kantor tersebut. Ia juga menyalak cukup riuh. Penciumannya memang bekerja sangat baik. Anjing itu bisa mencium keberadaan Janeta tidak jauh dari dirinya.

Semakin Ratih mencoba menahannya, semakin pula si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status