Bab 10
Kediaman Edward Family
"Hahhaha, pasti mereka disana bingung harus pulang naik apa, hahaha." Alice memasuki rumah mewah itu dengan tertawa tidak jelas. Ektingnya berhasil, dengan berpura-pura marah kepada mereka.
Ia hanya ingin mengerjai mereka dan membuat mereka semakin dekat hingga melupakan kebencian mereka.
"... siapa suruh mereka melakukan itu padaku, masa orang secantik aku dibilang bodoh. Nggak mungkin lah."
Granma yang melihat Alice masuk kerumah dengan tertawa- tertawa tidak jelas, merasa penasaran. Ada gerangan apa yang membuat cucunya tertawa dengan gembiranya.
"Wahhh, cucu Granma sepertinya sedang sangat bahagia, kenapa sih cerita ke Granma, apa yang buat kamu bahagia?"
"... dan mana Anesia dan Kakak kamu."
"Hahhaha, itulah yang membuat aku tertawa Granma, apa Granma tahu,aku ninggalin mereka di jalanan dan berpura pura marah."
"... masa mereka secara bersamaan bilang aku bodoh, yah jelas aku ngg
Bab 11David dan Anesia mengabulkan permintaan Alice dengan rasa terpaksa. Mau bagaimana lagi, mereka yang elah membuat janji itu dan sekarang janji itu mempersulit mereka."Heyyy, apa yang harus kita beli lebih dulu, kau lihatlah catatan ini, ini kan sangat banyak, bagaimana Alice bisa menulis semua ini tanpa pertimbangan lebih dulu." Anesia merasa lelah bahkan untuk sekedar membacanya, apalagi jika mecari semua yang diinginkan Alice seperti yang tertulis, maka itu pasti akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga."Kenapa kau bertanya padaku, apa kau pikir aku mau melakukan ini semua jika aku tidak berjanji, ditambah ada wanita sepertimu yang menjadi partnerku, sungguh hari yang sial," ucap David menggaruk garuk kepalanya yang tidak terasa gatal.'Seandainya, aku bisa menyuruh Alex untuk menggantikanku, tapi sepertinya nggak mungkin, karna kalau ketahuan Alice, masalahnya akan semakin runyam'"... ini semua karena kau, seandainya kau tidak me
Bab 12"Hello, dari awal aku sangat tidak sudi jika menjadi istrimu bahkan hanya dalam mimpi."Perseteruan mereka terus berlanjut sampai mereka telah sampai dirumah dan memberikan semuanya kepada Alice dengan masing-masing raut wajah mereka sangat aneh, dan Alice yang melihat hal tersebut hanya tersenyum.****Alice, memandang barang pesanannya dengan kekaguman, karena sungguh ia tidak menyangka semua yang ia pesan akan mereka temukan, padahal semuanya hanyalah pesanan yang ditulis Alice secara asal asalan dan terkesan tidak masuk akal, 'mereka memang sangat hebat ternyata' Alice hanya tersenyumDi sofa Alice, kemudian berpikir lagi, apa permintaaan selanjutnya, kepada Anesia dan David kakaknya.Maka muncullah suatu ide cemerlang, untuk kembali membuatnya bahagia. Itu akan Alice laksanakan keesokan harinya karena hari telah beranjak malam dan David juga Anesia sudah sangat lelah dibuatnya, termasuk dirinya yang juga merasa sangat lelah, sete
Bab 13"Apaan sih." Anesia kembali menarik kue itu kehadapannya dan mereka kemudian saling tarik menarik tanpa ada yang mau mengalah, saat mereka saling tarik menarik, tiba-tiba kue yang mereka perebutkan terlempar.Dan mereka semua terkaget."Ha!!"****Diantara mereka tak ada yang bersuara saat melihat kue itu terlempar hingga mengenai seseorang dan orang itu adalah Alex.Alex yang terkejut langsung membersihkan wajahnya dari cream kue itu tanpa ekspresi. Alex sangat kaget saat kue itu tepat mengenai wajahnya dan Alex Merasa hidupnya sangat menyedihkan 'ya Tuhan apa aku pernah membuat kesalahan dikehidupanku sebelumnya?mengapa aku bisa sangat menyedihkan seperti ini'Didalam keheningan yang terjadi tiba tiba Alice dan yang lainnya langsung tertawa, 'tak sanggup melihat ekspresi Alex yang sungguh menyedihkan."Hhahhahha, kak Alex sangat lucu!! .hhahha, aku tak sanggup lagi tertawa, perutku jadi sakit, karena terus tertaw
Bab 14Saat ia akan pergi, seorang lelaki terlihat sangat marah kemudian menahannya."Tunggu!"******Anesia yang hendak memasuki mobil seketika berbalik mencari sumber suara yang ditujukan untuknya."Kau, ada apa?" Anesia memandang lelaki yang tak lain adalah David dengan penuh keheranan.Ada apa? Mengapa David terlihat sangat marah? Anesia sangat bingung.David mendekat kearahnya dan secara tiba-tiba David langsung menariknya kembali masuk kedalam rumah, menyeret Anesia kehadapan semua orang yang masih menangis sesegukkan terutama Alice.Mereka semua yang menyaksikan kejadian itu merasa bingung."Ada apa ini David, kenapa kau menariknya seperti itu.""Granma bertanya kepadaku, apa yang telah ia perbuat? Aku pun juga tak tahu apa yang telah ia perbuat. Yang aku tahu dia pasti berbuat ulah yang sampai menyakiti Granma dan Alice."Lihatlah Alice! saat aku datang ia sudah menangis seperti itu, itu karena pere
Bab 15Anesia membantu Alice mempertahankan tas miliknya, walau ia sedikit bisa berkelahi tetapi melawan lima orang lelaki sekaligus, itu rasanya tidak mungkin, bahkan perampok tersebut secara cepat mengeluarkan sebuah pisau dan menusuk salah satu dari mereka.****"Ahhhh, perutku." Wanita itu meringis kesakitan saat merasa sesuatu tertancap diperutnya dan terasa sangat sakit, saat ia melihatnya, ternyata ia telah tertusuk sebuah pisau yang sangat tajam sampai ia tidak merasakan dan tahu kapan perampok itu menusuknya, wanita itu adalah Alice.Anesia yang tidak sempat menolong Alice, langsung berusaha melawan perampok yang menusuk perut Alice.Anesia menahan tangan lelaki tersebut dan sejenak Anesia melihat ada tato bintang di pergelangan tangannya.tetapi sayang karena ia mencoba menahan lelaki tersebut, ia juga terkena sayatan pisau di lengannya dan perampok tersebut langsung melarikan diri bersama gerombolannya.Semuanya terjadi den
Bab 16"Apa, kalian sudah menemukannya?baiklah aku segera kesana."****David dengan aura gelapnya yang tampak sangat menakutkan segera bersiap untuk bertemu dengan mainan barunya, 'tak lain ialah manusia-manusia tidak beruntung yang dengan sengaja menyentuh malaikat kecilnya.'Tak lupa David memasang kaca mata hitamnya dengan senyum devil yang tergambar di wajahnya, yang berarti dibalik kaca mata hitam tersebut, ada sebuah kobaran api yang jika siapapun melihatnya bisa terbakar.David mengendarai mobil sport hitam, yang khusus digunakannya untuk membasmi para serangga pengganggu menuju markasnya dimana para anak buahnya berkumpul. David melesat dengan kencangnya seakan tidak sabar untuk bertemu para serangga itu.David memasuki markas perkumpulan mereka, saat David membuka pintu markas tersebut, ia mendapati dua penjaga yang berdiri dipintu masuk.Retinanya menyisir seisi ruangan yang terlihat kosong tanpa ada siapapun.
Bab 17"David apakah sakit?" tanya Anesia masih dengan menutup kedua matanya.Melihat hal tersebut terbesit ide jahil dikepala David.*****'Hmm, dia takut, tapi tetap memaksa untuk membersihkannya. Baiklah, kalau itu maumu Gadis Bodoh.' Batin David menatap Anesia yang masih memejamkan matanya dan belum menuangkan cairan anti septik tersebut sedikitpun, ntah berapa lama dia akan menuangkan cairan pembersih luka tersebut.Saat Anesia menuankan cairan anti septik itu keatas tangan David yang penuh darah, David seketika tersenyum menyeringai, tanpa sepengetahuan Anesia.'Drama kita mulai'"Ahhhhhh, sakit... sakit... rasanya sangat sakit Gadis Bodoh!! ahhhhh." David terus saja berteriak dengan sangat lebay nya, bahkan siapapun yang melihat akan tahu jika ia terlalu berlebihan hanya saja Anesia tidak mengetahui itu karena kepanikannya. Anesia yang terlihat panik langsung membuka matanya, yang sedari tadi hanya terpejam, karena sebenarnya A
Bab 18Hal itu semakin membuatnya takut.Disela sela ketakutannyan.Tiba tiba"Hi... hii... hiiks..." Sebuah tangis yang memilukan terdengar.****Anesia terkejut mendengar tangis yang merintih dimalam yang selarut itu, bulu kuduknya meremang seketika, retinanya menyapu seluruh ruangan yang tampak remang-remang, namun ia tidak melihat seseorang yang bangun,berarti siapa yang didengarnya sedang merintih? semuanya sedang tidur dengan pulasnya dan itu semakin membuat Anesia ketakutan dan memilih memejamkan matanya, tetapi Anesia kembali mendengar suara rintihan itu dan rintihannya terdengar lebih keras dari sebelumnya."Ahhh, Tuhan. Kumohon lindungi aku, jauhkan setan-setan itu dariku!! Kumohon!kumohon! Jangan ganggu aku!"David yang juga belum tertidur, mendengar suara rintihan dan ia langsung melihat keadaan Alice, karena ia yakin itu adalah suara rintihannya dan melihat Alice masih tertidur dengan pulasnya.'Huuufff....