Share

Ovan

Keadaan Mawar sudah cukup membaik. Dokter memberikannya satu suntikan. Obat penenang dan vitamin diberikan kepadanya. Mawar telah sadar ketika Dokter kembali pulang. Namun bibirnya terkunci rapat-rapat. Matanya hanya memandang Refan yang menunggu di sampingnya. Bola mata nan menyembunyikan penyesalan amat dalam. Emosinya padam. Dewa yang masih di rumahnya tak ditanggapinya. Lengang! Suasana di rumah itu hening. Hanya kaya tatapan-tatapan hampa. 

 "Dewa! Lo nggak bawa hape?" Dendi memecah keheningan ruang bambu itu. 

 Pemuda yang sedang pusing karena banyak masalah itu menggeleng lesu. 

 "Bagaimana kalau ada sms penting seperti ini?" Dendi menyodorkan hapenya ke wajah Dewa. "Baca! Seharusnya hape itu jangan sampai ketinggalan apalagi nggak dibawa," 

 _Chika_

 "Den! Kamu tahu Dewa di mana nggak? Tadi ibunya sms katanya Kak Reihan masuk rumah sakit umum Magelang, kalau kamu tahu dia suruh langsung ke sana.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status