Share

Tiga Puluh Dua

Liana melambai kecil pada Alex lalu duduk di sebelah Pram.

"Kapan kalian bulan madu?" tanya Nyonya Sekar tiba-tiba.

Liana dan Pram berpandangan.

"Oh, ayo kita sarapan dulu. Nanti kita bahas tentang bulan madu kalian!" ucap Nyonya Sekar  lagi.

Bulan madu? Kemana? Bagaimana ini? Kenapa aku tidak tanya sampai kapan aku harus berpura-pura jadi istri orang angkuh ini? Liana membatin.

"Lena? Kenapa diam? Tak suka dengan menu pagi ini?" tanya Nyonya Sekar lembut

"Ti-tidak, Ma. Hanya saja aku pikir, kalau kami berbulan madu bagaimana dengan pekerjaan Pram di perusahaan," jawab Liana sedikit gugup.

"Oh, itu bisa diatur. Kau tenang saja. Kalian harus berbulan madu, Biar segera punya anak," goda Nyonya Sekar.

Liana menelan ludah kering. Pram terbatuk. Sementara Alex semakin gelisah mendengar ucapan Nyonya Sekar.

Setelah sarapan selesai, Alex mencoba berbicara dengan Liana.

"Kau yakin mau pergi bulan madu dengan Pram?" <
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status